Taman Wisata Alam Isau-Isau

Secara administratif, kawasan TWA Isau-isau terletak di Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, dan secara geografis, kawasan ini terletak pada 103°38’30” - 103°41’03” Bujur Timur dan 3°50’40” - 3°54’25” Lintang Selatan.

Batas-batas TWA Isau-isau adalah sebagai berikut:
Utara: areal kuasa pertambangan PT Bumi Merapi Energi dan lahan pertanian masyarakat
Timur: sungai Milang, Air Pinang, dan Air Tajur
Selatan: lahan pertanian masyarakat dan Desa Padang Kecamatan Merapi Selatan
Barat: Desa Ulak Pandan, serta jalan ke arah Desa Perangai dan Desa Padang

Untuk menuju kawasan TWA Isau-isau dapat ditempuh jalan darat dengan kendaraan umum/pribadi melalui Jalan Palembang-Lahat ± 285 km selama 5 - 6 jam perjalanan.

Sedangkan jika ditempuh dari Kota Lahat menggunakan jalan darat diperlukan waktu sekitar 45 - 60 menit atau ± 28 km. Melalui Jalan Lintas Sumatera arah Lahat – Muara Enim sampai Simpang Telatang (Kecamatan Merapi Barat), kemudian mengambil jalan arah Perangai (Merapi Selatan).

Untuk mencapai lokasi, bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Akses menuju kawasan HSA PLG KH Isau-isau relatif mudah karena jalan sudah beraspal semua, tetapi tetap harus berhati-hati karena jalanan sempit, cenderung berkelok-kelok dan naik-turun.

Potensi Keanekaragaman Hayati. Jenis tumbuhan berkayu di kawasan TWA Isau-isau sangat melimpah, berdasarkan hasil inventarisasi yang telah dilakukan ada 103 jenis tumbuhan. Jenis tumbuhan dominan dijumpai kawasan ini yaitu puspa (Schima wallichii) dan laban (Vitex pubescens).

Jenis tumbuhan lainnya antara lain pelangas (Aporosa aurita), saga (Adenanthera pavonina), merimbungan (Callerya atropurpurea), simpur (Dillenia obovata), bungur (Lagerstroemia speciosa), waru (Hibiscus tiliaceus), medang (Litsea spp.), bengkal (Neonauclea sp.), kayu kunyit (Litsea firma), gamal (Gliricidia sepium), dan jabon (Anthocephalus cadamba).

Satwa yang menjadi prioritas pengelolaan di kawasan ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) melalui Pusat Latihan Gajah.

Jenis satwa lainnya yang teridentifikasi antara lain alap-alap (Falco sp.), ayam hutan (Gallus gallus), babi hutan (Sus scrofa), bajing kelapa (Callosciurus notatus), burung pipit (Anthus spp.), cingkuk (Trachypithecus cristatus), elang hitam (Ictinaetus malayensis), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), kancil (Tragulus sp.), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kucing hutan (Felis bengalensis), kukang (Nycticebus coucang), kutilang (Pycnonotus aurigaster), macan dahan (Neofelis nebulosa), perkutut (Geopelia striata), punai (Chalcophaps sp.), simpai (Presbytis melalophos), tekukur (Streptopelia chinensis), tonggeret, trenggiling (Manis javanica), tupai (Tupaia sp.), ular kisik/ lareangon (Xenochrophis vittatus), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan ular sanca batik (Python reticulatus).

Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Kawasan TWA Isau-isau memiliki bentang alam bergelombang dan berbukit dengan hamparan rumput dan hutan yang mendomininasi tutupannya. Kondisi hutannya relatif bagus dan terjaga karena memang diperuntukkan sebagai habitat bagi gajah sumatera dan satwa liar lainnya.

Kawasan TWA Isau-isau juga menyajikan panorama khas Lahat, yaitu Bukit Jempol/Telunjuk, sehingga menjadi lokasi yang menarik untuk mendirikan tenda di camping ground, bermalam sejenak dan menyatu dengan harmoni alam. Begitu pagi menjelang, kita akan dibuat tertegun menyaksikan indahnya matahari terbit dengan Bukit Jempol yang membayang berselimutkan kabut tipis yang semakin memudar seiring naiknya matahari pagi. Kemudian jangan lewatkan juga kesempatan olah raga serta mandi pagi dengan segarnya udara dan jernihnya air Sungai Milang yang mengalir di kawasan TWA Isau-isau ini.