Taman Nasional Gunung Maras

Secara administratif, TN Gunung Maras terletak di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepatnya pada Desa Berbura, Kecamatan Riau Silip dan Desa Dalil, Kecamatan Bekam. Secara geografis, kawasan ini terletak pada 105°45'42" - 105°52'43" Bujur Timur dan 1°46'55" - 1°53'18" Lintang Selatan.

Batas-batas kawasan TN Gunung Maras adalah sebagai berikut:
Utara: Desa Lumut, Desa Pusuk, dan Desa  Riding Panjang
Timur: Desa  Berbura dan Desa Bukit Layang
Barat: Desa Pangkaniur dan Desa Pusuk
Selatan: Desa Dalil, Desa Tiang Tarah, dan Desa Mabat

TN Gunung Maras dapat ditempuh dari Kota Pangkalpinang menuju Desa Dalil yang terdekat dengan jarak tempuh ± 90 Km atau waktu tempuh ± 1,5 jam perjalanan.

Potensi Keanekaragaman Hayati. Potensi flora yang teridentifikasi di TN Gunung Maras antara lain meranti (Shorea sp), ketapang (Terminalia catappa), bungur (Lagerstroemia speciosa), johar (Cassia siamea), pelawan air (Tristaniopsis whiteana), pelawan sungon (Tristaniopsis obovata), pelawan merah (Tristaniopsis merguensis), medang (Phoebe sp.), mahang (Macaranga sp.), kantong semar (Nepenthes sp.), dan berbagai jenis anggrek, salah satunya anggrek merpati (Dendrobium crumenatum).

Pada potensi fauna antara lain trenggiiling (Manis javanica), kancil (Tragulus javanicus), musang (Paradoxurus hermaphroditus), ayam hutan (Gallus varius), biawak (Varanus sp.), lutung (Trachypithecus auratus), dan berbagai jenis ular.

Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Gunung Maras terkenal di kalangan pecinta alam sebagai tujuan pendakian, terutama Bukit Maras dan Bukit Idat yang paling diminati. Bukit Maras merupakan bukit tertinggi di Pulau Bangka mencapai 699 m dpl.

Selain itu, terdapat potensi jasa lingkungan air dan wisata alam terdiri dari aliran sungai yang jernih, beberapa diantaranya merupakan air terjun yang memiliki keunikan tersendiri, antara lain Air Terjun Berbura, Air Terjun Bidadari, dan Air Terjun Tujuh Tingkat.

Keunikan lain dari kawasan ini terdiri dari beberapa tipe ekosistem yang menjadi satu kesatuan bentang alam yaitu ekosistem mangrove, ekosistem pegunungan, dan ekosistem dataran rendah, sehingga menarik untuk dilakukan kegiatan penelitian, susur hutan, dan pengamatan biodiversitas.