- Warga Prabumulih dan Lahat Serahkan Dua Individu Siamang ke BKSDA Sumsel
- SERAH TERIMA BARANG BUKTI TINDAK PIDANA JUAL BELI SATWA DILINDUNGI, APRI DIDAKWA 10 BULAN PENJARA
- Rekrutmen Tenaga Kontrak BKSDA Sumsel
- KUBUNG SUNDA SUAKA GUNUNG RAYA
- 1000 Bibit Ditanam dan 24 Burung Dilepasliar di TWA Punti Kayu dalam Rangkaian Tanam Pohon Serentak
- BKSDA Sumsel Lakukan Evaluasi Pengelolaan Lima Kawasan Konservasi Bersama Para Pihak Melalui Perangkat METT
- PENGGAGALAN PENGANGKUTAN 3306 INDIVIDU SATWA BURUNG TIDAK DILINDUNGI TANPA DOKUMEN
- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
Tebar Pesona Kantong Semar Gunung Maras
Oleh : Octavia Susilowati , M Dedi Susanto
Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora dari Famili Nepenthaceae yang keberadaannya di alam sudah mulai mengalami kelangkaan. Hal ini disebabkan karena banyaknya perburuan terhadap jenis tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Penampakan yang mudah dikenali dengan beragam corak dan warna yang memikat para pecinta atau hobiis tanaman, membuat kantong semar memiliki tempat tersendiri di hati para penikmatnya.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan perlindungan terhadap beberapa jenis kantong semar yang keberadaanya di alam sudah mulai langka. Kantong semar merupakan salah satu genus tumbuhan yang menjadi prioritas untuk dikonservasi berdasarkan Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.57/Menhut-II/2008. Jenis tumbuhan dengan status dilindungi yang paling banyak adalah kantong semar. Dari total 117 jenis tumbuhan yang dinyatakan dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018, kantong semar berada di urutan pertama dengan jumlah jenis sebanyak 59 jenis atau 50%. Diikuti oleh anggrek dan Rafflesia, yang berada di urutan kedua dan ketiga.
Dari 59 jenis kantong semar yang dilindungi tersebut, jenis kantong semar yang dilindungi tersebut terdapat 6 jenis kantong semar yang berstatus Critically Endangered (kritis) berdasarkan data Daftar Merah The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN), yaitu Nepenthes aristolochioides, Nepenthes clipeata, Nepenthes dubia, Nepenthes lavicola, Nepenthes rigidifolia, dan Nepenthes sumatrana. Sementara yang berstatus Endangered (terancam) antara lain jenis Nepenthes adnata, Nepenthes boschiana, Nepenthes klossii, Nepenthes mapuluensis, Nepenthes paniculata. Sebagian besar kantong semar yang dilindungi di Indonesia masuk dalam daftar CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) dengan kategori Appendix I dan II. Secara lengkap sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.
Baca Lainnya :
- GPS COLLAR SEBAGAI ALAT ALTERNATIF STUDI PERGERAKAN HARIMAU SUMATERA Panthera tigris sumatrae0
- BKSDA Sumsel Serahkan Bantuan Pengembangan Usaha kepada Masyarakat Sekitar TN Gunung Maras0
- MENGUAK PESONA GUA RIMBA PASEMAH0
- Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Koridor Satwa di Lanskap Jambul Nanti Patah0
- KUPU-KUPU SUAKA DANGKU0
Tabel 1. Jenis Kantong Semar yang Dilindungi di Indonesia
Keterangan :
DL = Dilindungi; II = Appendix II CITES; Non = Non Appendix CITES; Vu = Vulnerable (rentan); CR = Critically Endangered (kritis); LC = Least Concern (tidak beresiko); DD = Data Deficient (kurang data); NE = Not Evaluated (belum dievaluasi)
TDL = Tidak Dilindungi II = Appendix II CITES; LC = Least Concern (tidak beresiko); NE = Not Evaluated (belum dievaluasi)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, perbedaan warna kantong pada Nepenthes rafflesiana ini juga dimungkinkan karena tutupan vegetasi di lokasi temuannya berbeda. Untuk jenis Nepenthes rafflesiana (white) ditemukan di lokasi yang kondisi tutupan vegetasinya lebih agak rapat, dan Nepenthes rafflesiana (red) ditemukan pada lokasi yang tutupan vegetasinya agak terbuka. Dari penampakan sulur, untuk yang jenis warna putih lebih panjang sementara yang berwarna merah panjang sulurnya lebih pendek. Menurut Armanda (2020), jenis Nepenthes rafflesiana memiliki ukuran sulur yang lebih panjang apabila dibandingkan dengan jenis Nepenthes gracilis dan Nepenthes ampullaria. Ukuran sulur yang panjang tersebut digunakan untuk menopang kantong. Sulur muncul dari ujung daun sebagai penopang kantong agar tetap tegak (Handayani et al. 2005 dalam Armanda 2020 et al. 2020).
Salah satu jenis kantong semar yang teridentifikasi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung adalah Nepenthes hookeriana Lindl. Di dalam kawasan TN Gunung Maras diketahui merupakan salah satu lokasi yang menjadi habitat kantong semar jenis ini. Rizqiani et al. (2018) menyebutkan bahwa di Kepulauan Bangka Belitung terdapat 7 jenis kantong semar yang terdiri dari 5 jenis murni dan 2 lainnya merupakan hasil persilangan. Jenis Nepenthes hookeriana merupakan jenis hasil persilangan alami antara Nepenthes rafflesiana x Nepenthes ampullaria.
Dengan teridentifikasinya hampir semua jenis kantong semar Kepulauan Bangka Belitung di kawasan TN Gunung Maras menjadikan upaya konservasi spesies tumbuhan kantong semar penting untuk dilakukan. Status Least Concern (resiko rendah) diartikan bahwa jenis tumbuhan ini telah dievaluasi tetapi tidak masuk dalam kategori manapun dalam Daftar Merah IUCN. Akan tetapi dengan status demikian bukan berarti tingkat kewaspadaan untuk melakukan upaya pelestarian jenis kantong semar khususnya di wilayah Kepulauan Bangka Belitung menjadi surut. Apalagi ditambah dengan status seluruh jenis kantong semar di wilayah Kepulauan Bangka Belitung masuk dalam kategori Appendix II CITES. Artinya, jenis tersebut tidak termasuk dalam jenis yang terancam punah akan tetapi apabila tidak dilakukan pengaturan dalam perdagangan jenisnya maka dikhawatirkan kedepan akan terjadi kelangkaan bahkan kepunahan. Mengingat hal tersebut, diharapkan upaya konservasi kantong semar khususnya di wilayah Kepulauan Bangka Belitung terus diupayakan agar kelestariannya di alam tetap terjaga sehingga kedepan tidak terjadi local extinction (kepunahan lokal) atau bahkan punah (extinct).
Armanda, Anggraeni, Wahyuni T. 2020. Populasi dan Karakterisasi Fenotip Kantong Semar (Nepenthes spp.) di Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Pelawan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Media Konservasi Vol 25 (1), hal. 89-97.
Rizqiani S., Ariyanti N.S., Sulistijorini. 2018. Diversity of Lowland Nepenthes (Pitcher Plants) in Bangka Belitung Islands. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 197.
Victoriano M. 2021. A New Species Of Nepenthes (Nepenthaceae) And Its Natural Hybrids From Aceh, Sumatra, Indonesia. Reinwardtia Vol. 20. No. 1. pp: 17‒26.