Road to HKAN 2022, BKSDA menyelenggarakan Halalbihalal : Sambung Dulur Melangkah Maju Bersama

By Admin BKSDA Sumsel 23 Mei 2022, 07:26:31 WIB Kegiatan
Road to HKAN 2022, BKSDA menyelenggarakan Halalbihalal : Sambung Dulur Melangkah Maju Bersama

Banyuasin (16/5) – Dalam rangka road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2022, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) bersama dengan Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel mengadakan rangkaian acara yang bertema Sambung Dulur "Melangkah Maju bersama" pada Senin (16/5) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Jalur 21 Padang Sugihan.

Tujuan utama acara ini adalah untuk memperkuat tali silaturahmi dan kekompakan para pegawai dan keluarga besar lingkup BKSDA Sumsel. Tercatat peserta yang hadir adalah sebanyak 173 orang, terdiri dari 128 orang dewasa dan 45 orang remaja dan anak-anak.

Peserta berkumpul di Tugu Ikan Belido pukul 06.30 WIB sebelum melakukan keberangkatan. Kemudian pada pukul 07.00 WIB, panitia segera mengarahkan peserta untuk menuju ke speed boat. Perjalanan menggunakan jalur air dari Tugu Ikan Belido menuju PLG Jalur 21 Padang Sugihan ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam.

Baca Lainnya :

Acara yang diikuti oleh staf dan keluarga ini diawali dengan apel pagi yang dipimpin secara langsung oleh Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata. Dalam apel tersebut, Kepala Balai menyampaikan tujuan acara “Sambung Dulur” dan memperkenalkan para mahout BKSDA Sumsel.

Acara selanjutnya adalah kegiatan penanaman jenis tanaman asli setempat seperti pulai (Alstonia scholaris), bintaro (Cerbera manghas), balam (Palaquium sp.), jelutung (Dyera costulata), dan belangeran (Shorea balangeran). Harapannya dengan ditanamnya jenis-jenis asli setempat, kawasan PLG Jalur 21 di Suaka Margasatwa Padang Sugihan akan terpulihkan kondisinya.

Penanaman dilakukan oleh perwakilan keluarga BKSDA Sumsel yang hadir secara bersama-sama. Setiap keluarga diberikan kesempatan untuk menanam dan berfoto dengan tanaman tersebut. Kemudian keluarga dengan hasil foto terbaik mendapatkan doordprize dari panitia.

Salah satu peserta kegiatan mengatakan, “Penanaman pohon dapat menambah kepedulian dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lahan”.

Usai penanaman, dilakukan pendidikan konservasi untuk anak-anak melalui pengenalan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Pada momen ini, para mahout membawa dua ekor gajah agar anak-anak mengenal gajah secara langsung. Dalam kesempatan tersebut, mahout menjelaskan dengan bahasa yang mudah diterima dan dimengerti oleh anak-anak terkait sumber pakan gajah, ciri fisik gajah, perbedaan ciri fisik antara gajah jantan dan gajah betina, fungsi bagian tubuh gajah seperti belalai. Edukasi gajah ini terlihat menyenangkan bagi anak-anak, dapat dilihat dari antusiasme mereka dalam mengajukan pertanyaan kepada mahout ataupun menjawab pertanyaan dari para mahout. Anak-anak juga diminta untuk benar-benar memperhatikan ciri fisik gajah terutama dalam hal warna tubuh. Hal ini sebagai bekal dalam lomba mewarnai yang akan diikuti selanjutnya.

Arsha, salah satu peserta mengaku sangat senang dengan kegiatan ini, “Seru sekali, saya ingin berkunjung kesini lagi untuk melihat gajah”, ungkapnya.

Selanjutnya kegiatan dibagi menjadi tiga rangkaian kegiatan, yaitu lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak, demo memasak ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel, dan games team building bagi pegawai lingkup BKSDA Sumsel.

Lomba mewarnai diikuti oleh 30 peserta yang berumur 4-10 tahun. Gambar yang dibagikan adalah gambar gajah, tujuannya agar anak-anak dapat mengingat ciri-ciri fisik gajah. Dari 30 peserta tersebut, dipilih 3 pemenang dengan hasil akhir terbaik.

Di lain lokasi, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel melakukan arisan rutin dan demo memasak terkait cara membuat pempek lenjer, pempek telur dan pempek adaan yang dipraktekkan oleh salah satu anggota Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel. Pempek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dan dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Selain menjadi wadah berkumpul, kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan pempek sebagai makanan khas Palembang. Selain itu juga untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel dalam mengelola makanan sehat berbahan dasar ikan yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi keluarga.

Antusiasme ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel cukup tinggi dalam mengikuti demo memasak pempek lenjer, pempek telur dan pempek adaan tersebut. Dari awal sampai akhir kegiatan demo, ibu-ibu tampak senang karena telah mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru di dalam pengolahan makanan berbahan dasar ikan. Di akhir acara demo, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BKSDA Sumsel dan juga keluarga BKSDA Sumsel lainnya mencicipi hasil masakan berupa pempek lenjer, pempek telur dan pempek adaan dengan suka cita.

Berbeda untuk para pegawai, panitia menyiapkan games team building yang tidak kalah seru. Games ini bertema “sambung pikir” dengan membantu sebuah tim untuk mengenal lebih baik melalui cara berpikir, bekerja, menyelesaikan masalah, dan bergembira.

Kemudian kegiatan ditutup dengan doa bersama dan halalbihalal. Melalui halalbihalal, diharapkan para peserta dapat saling memaafkan baik secara individu maupun kelompok dan tentunya mempererat tali silaturahim, tidak hanya bagi pegawai lingkup BKSDA Sumsel, tetapi juga seluruh keluarga pegawai BKSDA Sumsel yang turut hadir dalam acara halalbihalal.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment