Periuk Monyet Bumi Sriwijaya
Oleh : Octavia Susilowati , Pungky Nanda Pratama

By Admin BKSDA Sumsel 05 Feb 2023, 06:03:14 WIB Flora
Periuk Monyet Bumi Sriwijaya

Kantong semar atau dikenal dengan sebutan periuk monyet merupakan tumbuhan karnivora dari Famili Nepenthaceae dengan bentuk daun menyerupai kantong yang berfungsi untuk menjebak serangga yang merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan ini. Keberadaannya di alam sudah mengalami keterancaman sebagai akibat dari banyaknya perburuan terhadap jenis tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Penampakan yang mudah dikenali dengan beragam corak dan warna yang memikat para pecinta atau hobiis tanaman, membuat kantong semar memiliki tempat tersendiri di hati para pecintanya. Populasi kantong semar di alam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan sebagai akibat dari adanya alih fungsi lahan menjadi pemukiman, perkebunan, pembakaran hutan secara liar dan eksploitasi masyarakat untuk kepentingan bisnis (Handayani et al. 2005; Puspaningtyas 2007; Rizqiani et al. 2018 dalam Tarigan & Ritonga 2021).

Pemerintah Indonesia telah menetapkan perlindungan terhadap beberapa jenis kantong semar yang keberadaanya di alam sudah mulai langka. Kantong semar merupakan salah satu genus tumbuhan yang menjadi prioritas untuk dikonservasi berdasarkan Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.57/Menhut-II/2008. Jenis tumbuhan dengan status dilindungi yang paling banyak adalah kantong semar. Dari total 117 jenis tumbuhan yang dinyatakan dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018, kantong semar berada di urutan pertama dengan jumlah jenis sebanyak 59 jenis atau 50%. Diikuti oleh anggrek dan Rafflesia, yang berada di urutan kedua dan ketiga.

Baca Lainnya :

Dari 59 jenis kantong semar yang dilindungi tersebut, jenis kantong semar yang dilindungi tersebut terdapat 3 jenis kantong semar yang berstatus Critically Endangered (kritis) berdasarkan data Daftar Merah The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN), yaitu Nepenthes aristolochioides, Nepenthes clipeata, Nepenthes dubia, Nepenthes lavicola, Nepenthes rigidifolia, dan Nepenthes sumatrana. Sementara yang berstatus Endangered (terancam) antara lain jenis Nepenthes adnata, Nepenthes boschiana, Nepenthes klossii,  Nepenthes mapuluensis, Nepenthes paniculata. Sebagian besar kantong semar yang dilindungi di Indonesia masuk dalam daftar CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) dengan kategori Appendix I dan II. Secara lengkap  sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Jenis Kantong Semar yang Dilindungi di Indonesia



Di habitat aslinya, kantong semar banyak ditemukan di hutan Kerangas, hutan rawa gambut, dan hutan dataran rendah sampai dataran tinggi (Adam, Wilcock & Swaine, 1991; Cheek & Jebb, 2001; Lee, 2002; Damayanti, Mansur & Roostika, 2011; Gronemeyer et al., 2014 dalam Agustiorini et al. 2022). Menurut POWO (2021) dalam Victoriano (2021), kantong semar yang telah teridentifikasi di dunia sebanyak 168 jenis. Jumlah ini terus bertambah hampir setiap tahun seiring dengan adanya beberapa penelitian terkait kantong semar di beberapa wilayah yang diketahui sebagai habitat dari kantong semar. Terdapat 2 jenis baru kantong semar yang berhasil diidentifikasi yaitu Nepenthes longiptera dari wilayah Aceh (Victoriano 2021) dan Nepenthes putaiguneung (Metusala et al. 2020 dalam Hernawati et al. 2022). Dengan ditemukannya jenis baru tersebut menambah jumlah kantong semar di wilayah Sumatera menjadi 39 jenis (Hernawati et al. 2022). Menurut beberapa ahli kantong semar, Sumatera dikenal sebagai “hotspot” dari evolusi jenis kantong semar. Jenis endemik kantong semar di wilayah Sumatera lebih banyak jika dibandingkan dengan Kalimantan (Wistuba et al. 2017 dalam Victoriano 2021). Jenis kantong semar yang teridentifikasi di wilayah Sumatera berdasarkan studi terbaru sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Daftar Jenis Kantong Semar di Sumatera


Sumber: Hernawati et al. (2022)

Keterangan :
DL = Dilindungi; II = Appendix II CITES; Non = Non Appendix CITES; Vu = Vulnerable (rentan); CR = Critically Endangered (kritis); LC = Least Concern (tidak beresiko); EN = Endangered (terancam); NE = Not Evaluated (belum dievaluasi)

Penelitian terkait kantong semar telah dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Indonesia termasuk di kawasan konservasi, tetapi masih belum terlalu banyak (Mansur 2013). Sebaran beberapa jenis kantong semar di wilayah Indonesia terdapat di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sebaran jenis kantong semar di Indonesia sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Sebaran Jenis Kantong Semar di Indonesia


Wilayah Sumatera Selatan merupakan salah satu habitat dari kantong semar. Akan tetapi penelitian tentang Nepenthes, khususnya di kawasan konservasi di wilayah Sumatera Selatan belum banyak dilakukan. Temuan jenis kantong semar lebih banyak terdata melalui kegiatan petugas Resor Konservasi Wilayah pada saat melakukan patroli dalam kawasan. Melalui pengumpulan data laporan dan gambar kantong semar yang terdata, identifikasi mulai dilakukan hingga menyimpulkan bahwa di kawasan Sumatera Selatan untuk saat ini terdata sebanyak 7 jenis kantong semar, sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Temuan Jenis Kantong Semar di Sumatera Selatan


Keterangan :
DL = Dilindungi; TDL = Tidak Dilindungi; II = Appendix II CITES; Non = Non Appendix CITES; Vu = Vulnerable (rentan)

Menurut Mansur (2013), berdasarkan tempat tumbuhnya, Nepenthes dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu jenis dataran rendah (0-500 mdpl), jenis menengah (500-1000 mdpl), dan jenis dataran tinggi (>1000 mdpl). Sebagian besar jenis kantong semar di Sumatera Selatan ditemukan pada habitat dataran tinggi yaitu di lanskap Jambul Nanti Patah, HSA KH Gumai Tebing Tinggi, dan SM Gunung Raya.

Lanskap Jambul Nanti Patah merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan, dengan tipe vegetasi ekosistem hutan sub montana dan hutan montana/pegunungan (>2000 mdpl). Secara umum tipe ekosistem SM Gunung Raya dan HSA KH Gumai Tebing Tinggi merupakan hutan hujan dataran tinggi yang vegetasinya beragam dan didominasi oleh famili Dipterocarpaceae.

Habitat Nepenthes spathulata adalah dataran tinggi yang memiliki suhu udara dengan kelembaban tinggi. Jenis ini umumnya ditemukan pada ketinggian di atas 1000 hingga 2000 mdpl pada hutan-hutan perbukitan. Nepenthes spathulata diketahui sebagai jenis kantong semar terestrial namun ada beberapa yang tumbuh menempel pada batang pohon yang tertutup oleh lumut basah di dataran tinggi. Nepenthes spathulata merupakan tanaman pemanjat dan bisa merambat mencapai ketinggian 5 meter. Batang maupun daun tanaman ini tidak terlalu besar namun ukuran kantung tanaman ini cukup besar dengan ukuran panjang 30 cm dengan diameter kantung 10 cm yang disertai dengan sayap pada kedua sisi kantung. Kantung semar ini memiliki warna hijau cerah pada kantung bagian bawah dengan bibir kantung berwarna ungu gelap, merah ataupun kuning metalik.

Jenis ini juga masuk dalam kategori dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018 bersama dengan 58 jenis kantong semar lainnya. Jenis ini juga telah masuk dalam Daftar Merah IUCN dengan status Least Concern (resiko rendah). Berdasarkan data CITES, Nepenthes spathulata masuk dalam Appendix II CITES, yang artinya jenis ini belum mengalami keterancaman yang signifikan, akan tetapi apabila perdagangan terhadap jenis ini tidak dilakukan pembatasan tertentu oleh Pemerintah, dikhawatirkan jenis ini akan mengalami kelangkaan.



Syamsi dan Sudirman (2017) dalam Armanda et al. (2020) menyatakan bahwa Nepenthes gracilis merupakan jenis yang memiliki adaptasi lebih tinggi dibandingkan jenis lain. Mansur (2008) dalam Armanda (2020) menguatkan bahwa jenis kantong semar Nepenthes gracilis memiliki daerah sebaran yang luas. Menurut Mansur (2007) jenis ini memiliki toleransi tinggi terhadap intensitas cahaya, tumbuh pada tempat-tempat terbuka dengan intensitas cahaya penuh atau pada tempat-tempat terlindung. Ciri utama dari jenis ini adalah daun melanset tidak bertangkai, batang kecil berdiameter kurang dari 5 mm, bentuk batang segitiga, kantong bentuk silinder.

Jenis kantong semar yang ditemukan di ekosistem hutan dataran rendah, yaitu di SM Padang Sugihan adalah Nepenthes mirabilis. Jenis kantong semar ini sering ditemukan di pinggir-pinggir jalan atau pinggir hutan pada tempat-tempat terbuka (Mansur 2007). Kawasan SM Padang Sugihan memiliki tipe ekosistem rawa gambut yang diketahui merupakan habitat dari kantong semar. Keanekaragaman tumbuhan di daerah rawa gambut umumnya relatif rendah dibanding dengan tipe hutan lainnya di dataran rendah (Kartawinata 2005 dalam Mansur 2007). Seperti halnya Nepenthes gracilis, jenis Nepenthes mirabilis juga tahan hidup pada tempat-tempat yang tergenang air. Ada 2 variasi warna kantong, yakni hijau dan merah. Ciri utama dari jenis ini adalah daun melonjong hingga melanset, bertangkai, tipis dan mudah sobek, pinggiran daun bergerigi, batang silinder, berdiameter kurang dari 10 mm dan kantong berbentuk pinggang. Nepenthes mirabilis merupakan jenis kantong semar murni, dan bukan merupakan hasil persilangan alami di alam.


Kantong semar jenis lain yang ditemukan di Sumatera Selatan, khususnya di Lanskap Jambul Nanti Patah adalah Nepenthes pectinata. Jenis ini juga masuk dalam kategori dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018. Dan jenis ini juga telah masuk dalam Daftar Merah IUCN dengan status Least Concern (resiko rendah). Berdasarkan data CITES, Nepenthes pectinata masuk dalam Appendix II CITES, yang artinya perdagangan terhadap jenis ini diperbolehkan sepanjang mengikuti batasan tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah.


Jenis Nepenthes pectinata menyukai tempat-tempat terbuka maupun ternaungi di hutan lumut dengan intensitas cahaya yang tinggi dan bersuhu dingin (lembab) serta tumbuh secara teresterial di tanah berbatuan, di semak, paku-pakuan dan tumbuhan lain.

Jenis kantong semar lain yang teridentifikasi di Lanskap Jambul Nanti Patah adalah Nepenthes gymnamphora. Nepenthes gymnampora memiliki daun berwarna hijau, dan memiliki sulur berwarna hijau, kasar karena adanya bulu-bulu. Batang berwarna hijau hingga cokelat. Bentuk kantong tidak berpinggang, lebih berbentuk bulat telur dan bibir kantong lebih sempit dengan gerigi yang tidak begitu jelas, memiliki sayap kantong, kantong bagian luar berwarna hijau hingga hijau kemerahan yang memiliki bercak atau lurik cokelat, sedangkan kantong bagian dalam berwarna hijau dengan bibir kantong yang berwarna hijau hingga hijau kemerahan.


Jenis ini juga masuk dalam kategori dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018. Jenis ini telah masuk dalam Daftar Merah IUCN dengan status Least Concern (resiko rendah). Berdasarkan data CITES, Nepenthes gymnamphora masuk dalam Appendix II CITES, yang artinya jenis ini belum mengalami keterancaman yang signifikan, akan tetapi apabila perdagangan terhadap jenis ini tidak dilakukan pembatasan tertentu oleh Pemerintah, dikhawatirkan jenis ini akan mengalami kelangkaan, bahkan kepunahan. Upaya pengendalian terhadap perdagangan harus terus dilakukan.

Jenis lain yang ditemukan di lanskap Jambul Nanti Patah adalah Nepenthes reinwardtiana. Jenis ini memiliki ciri paling menonjol karena bagian dalam kantong memiliki 2 spot mata yang sangat kontras dengan warna bagian dalam kantong itu sendiri, bentuk kantong memanjang seperti silinder, berrbentuk pinggang, membulat di bagian bawah dan agak mengecil di bagian tengah. Memiliki daun berwarna hijau hingga hijau kemerahan, memiliki sulur berwarna merah dengan permukaan licin. Batang kecil berbentuk segitiga dan berwarna hijau (Nuryani et al. 2018).


Jenis kantong semar yang berhasil teridentifikasi di wilayah Sumatera Selatan adalah Nepenthes ampullaria. Jenis Nepenthes ampullaria umumnya memiliki kantong bawah yang banyak dan bergerombol, namun jarang ditemukan adanya kantong atas (Jeeb & Cheek 2001, Setiawan 2013 dalam Armanda 2020). Pada kantong bagian atas dan bawah terdapat sayap dan renda yang berfungsi untuk memudahkan menangkap serangga yang merupakan sumber pakan tanaman kantong semar. Nepenthes ampullaria juga diketahui untuk satu-satunya spesies kantong semar yang "vegetarian", dikarenakan kantong tanaman ini tidak memiliki kelenjar nektar pada bibir kantong sehingga jarang ada serangga yang terjebak dalam kantong.

Warna kantung pada Nepenthes ampullaria bervariasi, mulai dari hijau polos hingga merah tua, dengan banyak kombinasi lain juga ditemukan. Nepenthes ampullaria dari Sumatra dan Semenanjung Malaysia nyaris rata-rata berwarna hijau polos atau dengan semburat merah. Permukaan daun biasanya selalu ditutupi oleh sesuatu seperti tepung berwarna kecoklatan, dan pada pucuk-pucuk tanaman juga ditumbuhi oleh bulu-bulu halus berwarna coklat. Nepenthes ampullaria memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh Nepenthes lain berupa kemampuan menghasilkan "kelompok kantung" yang merupakan segerombolan kantong-kantong tanpa daun yang tumbuh pada batang tegak atau di atas tanah hingga menyerupai karpet tebal di lantai hutan atau di rawa-rawa yang seringkali digunakan oleh monyet sebagai sumber air minum.

Dengan teridentifikasinya 7 jenis kantong semar di wilayah Sumatera Selatan, menambah informasi mengenai sebarannya di wilayah Pulau Sumatera. Kedepan perlu dilakukan eksplorasi mengenai keberadaan jenis-jenis kantong semar yang ada di wilayah Sumatera Selatan khususnya di kawasan konservasi. Konservasi terhadap jenis-jenis kantong semar, baik secara insitu maupun eksitu juga penting untuk dilakukan. Mengingat banyaknya perdagangan tanaman jenis kantong semar, baik dari jenis yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi yang dilakukan oleh para hobiis tanaman, sehingga diperlukan upaya-upaya pengendalian. Sosialisasi mengenai jenis-jenis kantong semar yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018 penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya konservasi dari jenis-jenis kantong semar yang ada di wilayah Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. Dengan demikian kelestarian jenis kantong semar, khususnya jenis-jenis yang dilindungi akan tetap terjaga. Pemanfaatan terhadap jenis kantong semar yang dilindungi masih dapat dilakukan akan tetapi melalui prosedur yang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia. Begitu pula halnya dengan jenis yang tidak dilindungi tetapi masuk dalam kategori Appendix II CITES, pemanfaatannya tetap harus dibatasi untuk mengatasi keterancaman kepunahan apabila pemanfaatannya berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA

Amanda M.S., Asyiani D., Muin A. 2019. Keanekaragaman Jenis Kantong Semar (Nepenthes spp.) di Tutupan Lahan Semak Belukar dan Hutan Sekunder Dusun Gemuruh Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari Vol.7(2): 844-856.

Armanda, Anggraeni, Wahyuni T. 2020. Populasi dan Karakterisasi Fenotip Kantong Semar (Nepenthes spp.) di Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Pelawan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Media Konservasi Vol 25 (1), hal. 89-97.

Hernawati, Zuhud E.A, Prasetyo L.B, Soekmadi R. 2022. Synopsis of Sumatran Nepenthes (Indonesia). Biodiversitas Vol  23 (8): 4243-4255.

Maharsi M.P.K., Setiawan D., Syarifah, Pragustiandi G., Aprillia I., Nurrudin W., Jundana A.F., Adib M.F. 2020. Potensi Keanekaragaman Hayati di Kantong Habitat Jambul Nanti Patah Provinsi Sumatera Selatan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan. Palembang.

Mansur M. 2013. Tinjauan Ulang (Review): Tinjauan Tentang Nepenthes (Nepenthaceae) di Indonesia. Berita Biologi Vol 12 (1): 1-7.

Mansur M. 2007. Keanekaragaman Jenis Nepenthes (Kantong Semar) Dataran Rendah Di Kalimantan Tengah. Berita Biologi Vol 8 (5): 335-341.

Nuryani, Nugroho A.S., Kaswinarni F. 2018. Jenis-Jenis Kantong Semar (Nepenthes spp.) di Kawasan Kebun Raya Baturraden Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Enterpreneurship V Tahun 2018. Semarang.

Rizqiani S., Ariyanti N.S., Sulistijorini. 2018. Diversity of Lowland Nepenthes (Pitcher Plants) in Bangka Belitung Islands. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 197.

Tarigan R.M., Ritonga Y.E. 2021. Nepenthes di Gunung Sibuatan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Bio Wallacea: Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 8(2): 123-133.

Victoriano M. 2021. A New Species Of Nepenthes (Nepenthaceae) And Its Natural Hybrids From Aceh, Sumatra, Indonesia. Reinwardtia Vol. 20. No. 1. pp: 17‒26.

P2k.utn.ac.id. Buku Ensiklopedi Online Nepenthes Ampullaria. Diakses pada 9 Januari 2023, dari https://p2k.utn.ac.id/ind/3077-2966/Nepenthes-Ampullaria_104375_utn_p2k-utn.html

















Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment