- Warga Prabumulih dan Lahat Serahkan Dua Individu Siamang ke BKSDA Sumsel
- SERAH TERIMA BARANG BUKTI TINDAK PIDANA JUAL BELI SATWA DILINDUNGI, APRI DIDAKWA 10 BULAN PENJARA
- Rekrutmen Tenaga Kontrak BKSDA Sumsel
- KUBUNG SUNDA SUAKA GUNUNG RAYA
- 1000 Bibit Ditanam dan 24 Burung Dilepasliar di TWA Punti Kayu dalam Rangkaian Tanam Pohon Serentak
- BKSDA Sumsel Lakukan Evaluasi Pengelolaan Lima Kawasan Konservasi Bersama Para Pihak Melalui Perangkat METT
- PENGGAGALAN PENGANGKUTAN 3306 INDIVIDU SATWA BURUNG TIDAK DILINDUNGI TANPA DOKUMEN
- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA
Oleh: Octavia Susilowati , Taufan Kharis
Keterangan Gambar : Gambar 1. Burung Rangkong Jenis Julang Emas (Rhyticeros undulatus) yang dijumpai di Kawasan SM Gunung Raya
Sumatera merupakan pulau dengan tingkat endemisitas burung terendah dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. MacKinnon dan Phillips (1993) dalam Ayat (2011) menyatakan bahwa Sumatera memiliki 306 jenis burung (77%) yang juga terdapat di Kalimantan, 345 jenis (87%) yang juga terdapat di Semenanjung Malaya dan 211 jenis (53%) yang terdapat di Jawa. Sebanyak 583 jenis tercatat mendiami Pulau Sumatera, dengan 438 jenis (75%) merupakan jenis yang berbiak di Sumatera (Andrew, 1992 dalam Ayat, 2011).
Ayat (2011) menyatakan bahwa perubahan habitat atau alih guna lahan hutan, terutama padalahan monokultur seperti perkebunan kelapa sawit dan karet sangat berpengaruh terhadap keberadaan burung. Hilangnya pohon hutan dan tumbuhan semak, berakibat pada hilangnya tempat bersarang, berlindung, berbiak dan mencari makan berbagai jenis burung. Burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara lain sebagai penyerbuk, pemencar biji, pengendali hama. Keanekaragaman jenis burung dapat
mencerminkan tingginya keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya, artinya burung dapat dijadikan sebagai indikator kualitas hutan. Berbagai jenis burung dapat dijumpai di berbagai tipe habitat, seperti hutan (primer/sekunder), agroforest, perkebunan (sawit/karet/kopi) dan tempat terbuka (pekarangan, sawah, lahan terlantar).
Baca Lainnya :
- EVALUASI DAN SINKRONISASI BKSDA SUMSEL0
- SERAH TERIMA JABATAN PEJABAT PENGAWAS DAN LEPAS SAMBUT PEGAWAI LINGKUP BKSDA SUMSEL0
- MAMALIA GUNUNG RAYA0
- EVAKUASI SIAMANG (Symphalangus syndactylus) DI LUBUK LINGGAU0
- PESONA JERAM SUAKA GUNUNG RAYA 0
Wilayah Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tinggi, termasuk diantaranya adalah jenis burung. Di dalam Dokumen Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 – 2021 disebutkan bahwa di wilayah Sumatera Selatan telah teridentifikasi sebanyak 334 spesies burung, yang termasuk dalam 19 ordo dan 59 famili. Salah satu kawasan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung adalah Suaka Margasatwa (SM) Gunung Raya.
Penentuan status konservasi burung di Indonesia selain mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018, juga mengacu pada kriteria penentuan status keterancaman yang ditetapkan oleh The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN).
Gambar 2. Kriteria penentuan status keterancaman berdasarkan Daftar Merah IUCN
DAFTAR PUSTAKA
Ayat A. 2011. Burung-burung Agroforest di Sumatera. In: Mardiastuti A, eds. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 112 p.
Widjaja E.A, Rahayuningsih Y, Rahajoe J.S, Ubaidillah R., Maryanto I., Walujo E.B, Semiadi G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. Jakarta: LIPI Press.
Yunardy S., Kunarso A., Wibowo A., Ayat A., Pirnanda D., Yustian I., Harbi J, Kodir K.A, Yuningsih L., Susilowati O.,Bachri S., Gemita E., Zulkifli H., Zulfikhar, Gustini M., Prasetyo L.B, Damayanti E.K., SumantriH., Prasetyo R.B, Haasler B. 2017. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumatera Selatan/ Sehati Sumsel (2017 – 2021). Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.
Yustian I., Setiawan A., Setiawan D., Iqbal M., Prasetyo C.Y., Indriati W., Pratama R., Aprilia I., Noberio D., Saputra R.F. 2017. Rapid Assessment Survey SM Gunung Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Proyek Kerjasama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya dengan GIZ-BioClime.