PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA
Oleh: Octavia Susilowati , Taufan Kharis

By Admin BKSDA Sumsel 18 Apr 2023, 08:50:07 WIB Halo #kancerimbe
PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA

Keterangan Gambar : Gambar 1. Burung Rangkong Jenis Julang Emas (Rhyticeros undulatus) yang dijumpai di Kawasan SM Gunung Raya


Sumatera merupakan pulau dengan tingkat endemisitas burung terendah dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. MacKinnon dan Phillips (1993) dalam Ayat (2011) menyatakan bahwa Sumatera memiliki 306 jenis burung (77%) yang juga terdapat di Kalimantan, 345 jenis (87%) yang juga terdapat di Semenanjung Malaya dan 211 jenis (53%) yang terdapat di Jawa. Sebanyak 583 jenis tercatat mendiami Pulau Sumatera, dengan 438 jenis (75%) merupakan jenis yang berbiak di Sumatera (Andrew, 1992 dalam Ayat, 2011).

Ayat (2011) menyatakan bahwa perubahan habitat atau alih guna lahan hutan, terutama padalahan monokultur seperti perkebunan kelapa sawit dan karet sangat berpengaruh terhadap keberadaan burung. Hilangnya pohon hutan dan tumbuhan semak, berakibat pada hilangnya tempat bersarang, berlindung, berbiak dan mencari makan berbagai jenis burung. Burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara lain sebagai penyerbuk, pemencar biji, pengendali hama. Keanekaragaman jenis burung dapat 

mencerminkan tingginya keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya, artinya burung dapat dijadikan sebagai indikator kualitas hutan. Berbagai jenis burung dapat dijumpai di berbagai tipe habitat, seperti hutan (primer/sekunder), agroforest, perkebunan (sawit/karet/kopi) dan tempat terbuka (pekarangan, sawah, lahan terlantar).

Baca Lainnya :

Wilayah Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tinggi, termasuk diantaranya adalah jenis burung. Di dalam Dokumen Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 – 2021 disebutkan bahwa di wilayah Sumatera Selatan telah teridentifikasi sebanyak 334 spesies burung, yang termasuk dalam 19 ordo dan 59 famili. Salah satu kawasan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung adalah Suaka Margasatwa (SM) Gunung Raya.

Penentuan status konservasi burung di Indonesia selain mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018, juga mengacu pada kriteria penentuan status keterancaman yang ditetapkan oleh The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN).

Gambar 2. Kriteria penentuan status keterancaman berdasarkan Daftar Merah IUCN 

Berdasarkan data Burung Indonesia (2022), di wilayah Indonesia terdapat 177 spesies burung masuk ke dalam kategori terancam punah. Jumlah ini terdiri dari 96 spesies dalam kategori Rentan (Vulnerable/VU), 51 spesies dalam kategori Genting (Endangered/EN), dan 30 spesies dalam kategori Kritis (Criticaly Endangered/CR). Status konservasi burung di Indonesia berdasarkan Daftar Merah IUCN sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Status Konservasi Burung di Indonesia berdasar Daftar Merah IUCN Periode Tahun 2017 s.d 2022
Keterangan :
CR: Critically Endangered, EN: Endangered, Vu: Vulnerable, NT: Near Threatened, LC: Least Concern, D : Data Deficient

Suaka Margasatwa Gunung Raya merupakan salah satu kawasan hutan di wilayah Sumatera Selatan yang menjadi habitat berbagai jenis burung. Kawasan SM Gunung Raya merupakan ekosistem hutan hujan tropis dataran tinggi dengan kelembaban antara 50% - 80% yang didominasi famili Dipterocarpaceae antara lain meranti (Shorea spp.), merawan (Hopea mangarawan), jelutung (Dyera sp.), serta pulai (Alstonia sp.).
Gambar 3. Kondisi Vegetasi Kawasan SM Gunung Raya

Berdasarkan data yang dihimpun, di kawasan SM Gunung Raya telah teridentifikasi sekitar 43 jenis burung, baik yang masuk dalam kategori dilindungi maupun tidak dilindungi. Berdasarkan kategori IUCN, terdapat 2 jenis berstatus Near Threatened (NT) atau digolongkan dalam kategori mendekati terancam punah, yaitu Chloropsis venusta dan Pycnonotus bimaculatus. Terdapat 5 jenis yang masuk kategori dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018, yaitu Spilornis cheela, Ictinaetus malaiensis, Todirhamphus chloris, Rhyticeros undulatus, Dicrurus macrocercus dan Arachnothera longirostra. Jenis burung yang dijumpai di kawasan SM Gunung Raya sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Burung yang dijumpai di Kawasan SM Gunung Raya



DAFTAR PUSTAKA

Ayat A. 2011. Burung-burung Agroforest di Sumatera. In: Mardiastuti A, eds. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 112 p.

Widjaja E.A, Rahayuningsih Y, Rahajoe J.S, Ubaidillah R., Maryanto I., Walujo E.B, Semiadi G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. Jakarta: LIPI Press.

Yunardy S., Kunarso A., Wibowo A., Ayat A., Pirnanda D., Yustian I., Harbi J, Kodir K.A, Yuningsih L., Susilowati O.,Bachri S., Gemita E., Zulkifli H., Zulfikhar, Gustini M., Prasetyo L.B, Damayanti E.K., SumantriH., Prasetyo R.B, Haasler B. 2017. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumatera Selatan/ Sehati Sumsel (2017 – 2021). Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.

Yustian I., Setiawan A., Setiawan D., Iqbal M., Prasetyo C.Y., Indriati W., Pratama R., Aprilia I., Noberio D., Saputra R.F. 2017. Rapid Assessment Survey SM Gunung Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Proyek Kerjasama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya dengan GIZ-BioClime.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment