- UPAYA MITIGASI HUMAN-WILDLIFE CONFLICT DI KANTONG HABITAT GAJAH SAKA GUNUNG RAYA: PEMASANGAN GPS COLLAR DI KELOMPOK MEISIDA
- PERINGATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI: 1300 BIBIT POHON UNTUK KAWASAN KONSERVASI
- BKSDA Sumsel Hadiri Pembinaan dan Identifikasi Perumusan Isu Strategis Lingkungan Hidup dalam rangka Penyusunan Dokumen IKPLHD 2022
- DUKUNGAN DESA SIDOMULYO MELALUI KESEPAKATAN KONSERVASI UNTUK KELESTARIAN SM DANGKU
- Pemasangan GPS Collar Ketiga pada Kelompok Gajah Sumatera di Sumatera Selatan
- PENANGANAN TEMUAN BANGKAI PESUT DI TOBOALI BANGKA SELATAN
- PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA
- EVALUASI DAN SINKRONISASI BKSDA SUMSEL
- SERAH TERIMA JABATAN PEJABAT PENGAWAS DAN LEPAS SAMBUT PEGAWAI LINGKUP BKSDA SUMSEL
- MAMALIA GUNUNG RAYA
PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA
Oleh: Octavia Susilowati , Taufan Kharis

Keterangan Gambar : Gambar 1. Burung Rangkong Jenis Julang Emas (Rhyticeros undulatus) yang dijumpai di Kawasan SM Gunung Raya
Sumatera merupakan pulau dengan tingkat endemisitas burung terendah dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. MacKinnon dan Phillips (1993) dalam Ayat (2011) menyatakan bahwa Sumatera memiliki 306 jenis burung (77%) yang juga terdapat di Kalimantan, 345 jenis (87%) yang juga terdapat di Semenanjung Malaya dan 211 jenis (53%) yang terdapat di Jawa. Sebanyak 583 jenis tercatat mendiami Pulau Sumatera, dengan 438 jenis (75%) merupakan jenis yang berbiak di Sumatera (Andrew, 1992 dalam Ayat, 2011).
Ayat (2011) menyatakan bahwa perubahan habitat atau alih guna lahan hutan, terutama padalahan monokultur seperti perkebunan kelapa sawit dan karet sangat berpengaruh terhadap keberadaan burung. Hilangnya pohon hutan dan tumbuhan semak, berakibat pada hilangnya tempat bersarang, berlindung, berbiak dan mencari makan berbagai jenis burung. Burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara lain sebagai penyerbuk, pemencar biji, pengendali hama. Keanekaragaman jenis burung dapat
mencerminkan tingginya keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya, artinya burung dapat dijadikan sebagai indikator kualitas hutan. Berbagai jenis burung dapat dijumpai di berbagai tipe habitat, seperti hutan (primer/sekunder), agroforest, perkebunan (sawit/karet/kopi) dan tempat terbuka (pekarangan, sawah, lahan terlantar).
Baca Lainnya :
- EVALUASI DAN SINKRONISASI BKSDA SUMSEL0
- SERAH TERIMA JABATAN PEJABAT PENGAWAS DAN LEPAS SAMBUT PEGAWAI LINGKUP BKSDA SUMSEL0
- MAMALIA GUNUNG RAYA0
- EVAKUASI SIAMANG (Symphalangus syndactylus) DI LUBUK LINGGAU0
- PESONA JERAM SUAKA GUNUNG RAYA 0
Wilayah Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tinggi, termasuk diantaranya adalah jenis burung. Di dalam Dokumen Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 – 2021 disebutkan bahwa di wilayah Sumatera Selatan telah teridentifikasi sebanyak 334 spesies burung, yang termasuk dalam 19 ordo dan 59 famili. Salah satu kawasan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung adalah Suaka Margasatwa (SM) Gunung Raya.
Penentuan status konservasi burung di Indonesia selain mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018, juga mengacu pada kriteria penentuan status keterancaman yang ditetapkan oleh The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN).
Gambar 2. Kriteria penentuan status keterancaman berdasarkan Daftar Merah IUCN




DAFTAR PUSTAKA
Ayat A. 2011. Burung-burung Agroforest di Sumatera. In: Mardiastuti A, eds. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 112 p.
Widjaja E.A, Rahayuningsih Y, Rahajoe J.S, Ubaidillah R., Maryanto I., Walujo E.B, Semiadi G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. Jakarta: LIPI Press.
Yunardy S., Kunarso A., Wibowo A., Ayat A., Pirnanda D., Yustian I., Harbi J, Kodir K.A, Yuningsih L., Susilowati O.,Bachri S., Gemita E., Zulkifli H., Zulfikhar, Gustini M., Prasetyo L.B, Damayanti E.K., SumantriH., Prasetyo R.B, Haasler B. 2017. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumatera Selatan/ Sehati Sumsel (2017 – 2021). Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.
Yustian I., Setiawan A., Setiawan D., Iqbal M., Prasetyo C.Y., Indriati W., Pratama R., Aprilia I., Noberio D., Saputra R.F. 2017. Rapid Assessment Survey SM Gunung Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Proyek Kerjasama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya dengan GIZ-BioClime.