- Warga Prabumulih dan Lahat Serahkan Dua Individu Siamang ke BKSDA Sumsel
- SERAH TERIMA BARANG BUKTI TINDAK PIDANA JUAL BELI SATWA DILINDUNGI, APRI DIDAKWA 10 BULAN PENJARA
- Rekrutmen Tenaga Kontrak BKSDA Sumsel
- KUBUNG SUNDA SUAKA GUNUNG RAYA
- 1000 Bibit Ditanam dan 24 Burung Dilepasliar di TWA Punti Kayu dalam Rangkaian Tanam Pohon Serentak
- BKSDA Sumsel Lakukan Evaluasi Pengelolaan Lima Kawasan Konservasi Bersama Para Pihak Melalui Perangkat METT
- PENGGAGALAN PENGANGKUTAN 3306 INDIVIDU SATWA BURUNG TIDAK DILINDUNGI TANPA DOKUMEN
- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
Patroli Bersama KTHK Durian Jaya, BKSDA Sumsel Temukan Amorphophallus gigas
Lahat (17/5) – Resor Konservasi Wilayah (RKW) IX Suaka Margasatwa (SM) Isau-isau melakukan patroli rutin bersama dengan Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) Durian Jaya Desa Tanah Abang, Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim. Petugas melakukan patroli rutin di Dataran Lempaung dan Ataran Danau Barasang. Selanjutnya, petugas juga melakukan kegiatan patroli rutin di wilayah Desa Pagar Agung dan melaksanakan pengecekan patok batas kawasan di Jalan Doseran.
Tim RKW IX Isau-isau menemukan bunga bangkai jangkung (Amorphophallus gigas) ketika melakukan patroli di Ataran Berasang. Selanjutnya Tim RKW IX Isau-Isau melakukan pendataan jumlah bunga bangkai jangkung yang ditemukan. Hasil dari pendataan, didapatkan bunga bangkai jangkung (Amorphophallus gigas) dengan tinggi sekitar 50 cm sebanyak 1 batang dan anakan bunga bangkai jangkung (Amorphophallus gigas) dengan tinggi sekitar 10-15 cm berjumlah sebanyak 50 batang. Selanjutnya akan dilakukan perlindungan habitat dari bunga bangkai jangkung (Amorphophallus gigas).
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, jenis Amorphophallus gigas masuk dalam kategori Endangered (EN) atau terancam, dimana jenis ini mengalami resiko kepunahan yang tinggi di alam dan dimasukkan kategori punah di alam jika dalam waktu tertentu tidak dilakukan perlindungan terhadap populasinya. Namun, dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi, jenis Amorphophallus gigas tidak termasuk dalam kategori dilindungi.
Baca Lainnya :
- Pokdakan Sika Jaya Bersatu Binaan BKSDA Sumsel Lakukan Perawatan Kolam Budidaya Ikan Lele0
- Patroli Bersama MMP, BKSDA Sumsel Temukan Rafflesia arnoldii0
- BKSDA Sumsel Siap Tanam 3750 Bibit MPTS di SM Dangku0
- Menggapai Keberkahan Ramadhan, BKSDA Sumsel Melanjutkan Tradisi Berbagi Takjil0
- Lagi, BKSDA Sumsel Evakuasi Satwa Dilindungi Jenis Kukang (Nycticebus coucang)0
Bunga bangkai jangkung (Amorphophallus gigas) adalah sekelompok tumbuhan dari "genus Amorphophallus" yang termasuk anggota dari suku talas-talasan (Araceae). Keluarga talas-talasan bisa diketahui berdasarkan ciri utama, yaitu berbatang basah (herba) dan bunga terdiri atas seludang (spatha) dan tongkol (spadix) (Kurniawan et al., 2012).
Bunga bangkai merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Bunga ini dapat ditemukan pada habitat hutan tropis di Sumatera, khususnya pada ketinggian diantara 120 sampai 365 meter diatas permukaan laut. Terdapat sekitar 170 spesies bunga bangkai jangkung di seluruh dunia. Spesies yang terkenal di Indonesia diantaranya Amorphophallus titanium, A. gigas. A. decussilvae, A. beccarii, A. campanulatus dan A. oncophyllus.
Keberadaan bunga bangkai yang memiliki bau khas dapat mengundang beberapa jenis serangga yaitu kumbang (Onthopagus sp.) dan Lalat bangkai (Lucilia sp.) yang datang pada saat bunga bangkai mengeluarkan bau busuk bersamaan dengan matangnya bunga betina. Serangga tersebut membantu proses penyerbukan yang selanjutnya akan berkembang menjadi buah. Buah dari bunga bangkai tersebut menjadi makanan bagi burung kutilang (Pignonotus aurigaster), sehingga untuk mempertahankan keberadaan bunga bangkai, burung kutilang sangat dibutuhkan sebagai agen pemencar biji dari bunga bangkai tersebut (Jintan et al., 2015).
Sudah selayaknya kita menjaga kelestarian SM Isau-Isau agar bunga bangkai jangkung (Amorphophallus gigas) yang merupakan puspa langka ini terhindar dari kepunahan.