- BKSDA Sumsel Lakukan Evaluasi Pengelolaan Lima Kawasan Konservasi Bersama Para Pihak Melalui Perangkat METT
- PENGGAGALAN PENGANGKUTAN 3306 INDIVIDU SATWA BURUNG TIDAK DILINDUNGI TANPA DOKUMEN
- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
- UPAYA MITIGASI HUMAN-WILDLIFE CONFLICT DI KANTONG HABITAT GAJAH SAKA GUNUNG RAYA: PEMASANGAN GPS COLLAR DI KELOMPOK MEISIDA
- PERINGATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI: 1300 BIBIT POHON UNTUK KAWASAN KONSERVASI
- BKSDA Sumsel Hadiri Pembinaan dan Identifikasi Perumusan Isu Strategis Lingkungan Hidup dalam rangka Penyusunan Dokumen IKPLHD 2022
- DUKUNGAN DESA SIDOMULYO MELALUI KESEPAKATAN KONSERVASI UNTUK KELESTARIAN SM DANGKU
- Pemasangan GPS Collar Ketiga pada Kelompok Gajah Sumatera di Sumatera Selatan
OPTIMALISASI DATA SPASIAL MELALUI BIMBINGAN TEKNIS E-REPORTING DAN RPJP
.jpg)
Palembang (21/3) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) melakukan bimbingan teknis pengisian e-reporting dan penyusunan rencana pengelolaan kawasan konservasi (RPJP) pada tanggal 20 - 21 Maret 2023. Bimbingan teknis ini dipandu oleh Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan staf BKSDA Sumsel terutama yang bertanggung jawab melakukan pelaporan di web e-reporting.
Dalam pelaksanannya, sekaligus dilakukan verifikasi tutupan lahan/open area dan tipe ekosistem di kawasan konservasi secara on desk dengan hasil terupload pada e-reporting. Verifikasi tutupan lahan telah dilakukan pada 9 kawasan meliputi Suaka Margasatwa (SM) Dangku, SM Gunung Raya, SM Padang Sugihan, SM Isau-Isau, Taman Wisata Alam (TWA) Jering Menduyung, TWA Punti Kayu, HSA KH Gumai Tebing Tinggi, dan HSA PLG KH Isau-Isau. Kemudian untuk verifikasi tipe ekosistem (on desk) telah dilakukan pada 3 kawasan meliputi HSA KH Gumai Tebing Tinggi, HSA PLG Isau-Isau, dan TWA Jering Menduyung.
Selain itu, dilakukan pembahasan draf RPJP Taman Nasional (TN) Gunung Maras dengan catatan untuk disesuaikan kembali rumusan nilai penting kawasan.
Baca Lainnya :
- SEKJEN KLHK TINJAU PROGRES PEMULIHAN EKOSISTEM DAN KESIAGAAN KARHUTLA SM PADANG SUGIHAN0
- Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Dirjen PHL Tanam Pakan Gajah & Lepasliarkan Kukang0
- Pelatihan SMART Patrol: Berpatroli dengan ‘Cerdas’ di Kawasan Konservasi0
- EVAKUASI BUAYA MUARA DI DESA KOTA WARINGIN BANGKA0
- DUKUNGAN DUA DESA SEKITAR KAWASAN HSA KH GUMAI TEBING TINGGI MELALUI KESEPAKATAN KONSERVASI0
Tinda lanjut kegiatan terdiri dari menyelesaikan verifikasi tutupan lahan/open area (on desk) pada 2 kawasan, verifikasi tipe ekosistem pada 8 kawasan, dan isian obyek tumbuhan dan satwa liar pada 2 kawasan untuk memenuhi keseluruhan target 11 kawasan.
Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata menekankan pentingnya ketersediaan data dan pengolahan data. Beliau menyampaikan, “Saat ini data spasial maupun non spasial menjadi media penting untuk perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi. Data yang terkelompok dapat digunakan sebagai bahan analisa dan pengambilan kebijakan pada kawasan konservasi”, ujarnya.
Kegiatan ini menjadi sarana tim BKSDA Sumsel dalam memahami optimalisasi kegiatan di tingkat tapak berbasis spasial, untuk kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penyajian data.