- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
- UPAYA MITIGASI HUMAN-WILDLIFE CONFLICT DI KANTONG HABITAT GAJAH SAKA GUNUNG RAYA: PEMASANGAN GPS COLLAR DI KELOMPOK MEISIDA
- PERINGATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI: 1300 BIBIT POHON UNTUK KAWASAN KONSERVASI
- BKSDA Sumsel Hadiri Pembinaan dan Identifikasi Perumusan Isu Strategis Lingkungan Hidup dalam rangka Penyusunan Dokumen IKPLHD 2022
- DUKUNGAN DESA SIDOMULYO MELALUI KESEPAKATAN KONSERVASI UNTUK KELESTARIAN SM DANGKU
- Pemasangan GPS Collar Ketiga pada Kelompok Gajah Sumatera di Sumatera Selatan
- PENANGANAN TEMUAN BANGKAI PESUT DI TOBOALI BANGKA SELATAN
- PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA
Menilik Pesona Rafflesia arnoldii yang Mekar Sempurna di Suaka Margasatwa Isau-isau

Lahat (28/05) - Tim Resor Konservasi Wilayah IX Isau-Isau melakukan patroli pengecekan perkembangan/ monitoring pertumbuhan bunga Rafflesia arnoldii di Desa Pagar Agung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim bersama Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dan kader konservasi Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) Sumur Jaya Mandiri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) dari KTHK Taptiking Maju Bersama. Selama kegiatan patroli, tim melakukan sosialisasi dan penyadartahuan terhadap masyarakat sekitar kawasan SM Isau-Isau terkait pentingnya upaya perlindungan kawasan SM Isau-Isau dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh tim RKW IX Isau-Isau dapat diketahui bahwa jumlah calon bunga Rafflesia arnoldii yang tercatat di lokasi pengamatan dari yang awalnya 6 menjadi 9, tetapi 1 calon bunga mati sehingga tinggal 8. Salah satu Rafflesia arnoldii tersebut telah mekar sempurna dengan diameter (D) 85 cm dan keliling (K) bunga 185 cm. Tim RKW IX Isau-Isau memperkirakan dalam kurun waktu 3 minggu kedepan, calon bunga Rafflesia arnoldii akan kembali mekar dengan sempurna.
Baca Lainnya :
- TINGKATKAN UPAYA PENGELOLAAN KAWASAN, BKSDA SUMSEL MENERAPKAN SISTEM QUICK RESPONSE (QR) CODE0
- BKSDA Sumsel Dukung Kelompok Tani Mekar Jaya dalam Pengembangan Usaha Gula Aren Semut0
- Road to HKAN 2022, BKSDA menyelenggarakan Halalbihalal : Sambung Dulur Melangkah Maju Bersama0
- PULIHKAN EKOSISTEM SM DANGKU, BKSDA BERDAYAKAN MITRA KONSERVASI KTHK SIDOMULYO DAN KTHK MAJU BERSAMA0
- PANTAU KELAYAKAN PENANGKARAN RUSA SAMBAR, BKSDA SUMSEL MELAKUKAN INSPEKSI KE AREAL PT TIMAH Tbk.0
Kepala SKW II kembali menyatakan bahwa tim RKW IX Isau-Isau akan melakukan monitoring pengamatan Rafflesia arnoldii secara berkala setiap minggu untuk mencatat koordinat calon bunga, mengukur pertumbuhan, mencatat rafflesia yang mati beserta penyebabnya, menghitung jumlah calon bunga, mengukur diameter, dan mencatat kondisi habitat.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional, padma raksasa (Rafflesia arnoldii) ditetapkan sebagai puspa langka. Rafflesia arnoldii termasuk dalam daftar tumbuhan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/ 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi.
Dari 31 spesies Rafflesia yang ada di dunia, Indonesia memiliki 18 spesies Rafflesia yang tersebar di Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera (Akhriadi et al., 2010; Susatya et al., 2017). Dari 18 jenis tersebut, 9 diantaranya tumbuh di Sumatera, yaitu Rafflesia arnoldii, R. gadutensis, R. hasseltii, R. microphylora, R. rochussenii, R. patma, R. bengkuluensis, R. lawangensis, dan R. kemumu. Di wilayah Sumatera Selatan tepatnya di kawasan SM Isau-Isau ditemukan jenis Rafflesia arnoldii.
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tanaman endemik Indonesia yang tumbuh di Pulau Sumatera, mulai dari Lampung sampai Aceh (Meijer, 1997; Zuhud et al. 1998; Asiandu, 2021). Menurut Renjana et al. (2022) kesesuaian habitat Rafflesia arnoldii didasarkan pada sebaran tumbuhan inangnya sebagian besar berada di luar kawasan konservasi.
Jenis ini sangat unik karena hanya berupa kuncup atau bunga mekar, tidak ada batang, daun, dan akar. Di samping kuncup atau bunga, Rafflesia hanya dilengkapi haustorium, jaringan yang mempunyai fungsi mirip akar yang mengisap sari makanan hasil fotosintesis dari tumbuhan inang. Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan anggota dari famili Rafflesiaceae yang dimasukkan dalam kelompok holoparasit, tumbuhan yang tidak bisa melakukan proses fotosintesis sendiri, seperti layaknya tumbuhan berbunga lainnya, dan sangat tergantung kepada inang (Susatya, 2011; Mursidawati et al., 2015; Hidayati & Walck, 2016).
Tumbuhan inang padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sangat spesifik yaitu pada marga Tetrastigma. Akan tetapi tidak semua jenis Tetrastigma dapat menjadi inang Rafflesia, dan hanya jenis-jenis tertentu dalam marga ini yang menjadi inang padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Dari 11 jenis tetrastigma yang teridentifikasi di wilayah Sumatera, hanya 3 yang diketahui dapat menjadi inang jenis Rafflesia arnoldii yaitu Tetrastigma curtisii, T. pedunculare dan T. leucostaphylum (Meijer, 1997; Pranata et al. 2020; Susatya, 2011,; Zuhud et al., 1998).
Kedepan lokasi temuan Rafflesia arnoldii akan dijadikan sebagai salah satu jalur wisata terbatas, sehingga upaya perlindungan kawasan SM Isau-Isau harus senantiasa dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar keanekaragaman hayati di dalam kawasan SM Isau-Isau, termasuk padma raksasa (Rafflesia arnoldii) yang merupakan puspa langka dan sebagai salah satu Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) ini tetap terlindungi dan terhindar dari kepunahan.