KUPU-KUPU SUAKA DANGKU
Oleh : Octavia Susilowati

By Admin BKSDA Sumsel 27 Des 2022, 13:50:10 WIB Fauna
KUPU-KUPU SUAKA DANGKU

Kupu-kupu merupakan anggota Lepidoptera yang lebih sering beraktivitas di siang hari. Hingga saat ini, di dunia telah tercatat sebanyak 17.700 jenis kupu-kupu. Diperkirakan terdapat kurang lebih 2.500 jenis kupu-kupu di Indonesia, dan lebih dari 500 jenis terdapat di Sumatera (Widjaja et al. 2014; Indriani et al. 2010 dalam Aprillia et al. 2018).

Indriani et al. (2010) dalam Aprillia et al. (2018) menyebutkan bahwa kupu-kupu terbagi ke dalam 3 super famili yaitu Hesperiioidae, Papilionoidae, dan Hedyloidae. Untuk Hesperiioidae dan Hedyloidae masing-masing terbagi ke dalam 1 famili yaitu Hesperiidae dan Hedylidae. Sementara Papilionoidae terbagi ke dalam 5 famili yaitu Papilionidae, Nymphalidae, Pieridae, Riodinidae, dan Lycaenidae. Widjaja et al. (2014) menyatakan bahwa Nymphalidae merupakan famili dengan jumlah jenis terbanyak di Indonesia (650 jenis), dan yang paling sedikit adalah famili Riodinidae (40 jenis). Di Pulau Sumatera telah tercatat sebanyak 890 jenis kupu-kupu, dan hal ini menempatkan Pulau Sumatera berada di urutan pertama dalam hal keanekaragaman jenis kupu-kupu. Disusul oleh Kalimantan yang menempati urutan kedua. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya penelitian terkait keragaman jenis kupu-kupu di suatu wilayah.

Baca Lainnya :

Sumber: Widjaja et al. (2014)

Dangku merupakan hutan hujan tropis dataran rendah yang menyimpan keanekaragaman hayati tinggi, salah satunya adalah kupu-kupu. Aprillia et al. (2020) menyatakan bahwa kupu-kupu yang teridentifikasi di kawasan SM Dangku sebanyak 61 jenis yang terdiri dari 6 famili Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Riodinidae, Lycaenidae, dan Hesperiidae. Kupu-kupu dari famili Nymphalidae mendominasi jenis kupu-kupu di kawasan SM Dangku dengan jumlah spesies sebanyak 33 jenis.


Kupu-kupu yang ditemukan di kawasan SM Dangku sebagian besar berstatus NE (Not Evaluated) berdasarkan kriteria IUCN (The International Union for Conservation of Nature’s Red List of Threatened Species). Terdapat 4 jenis yang sudah dievaluasi oleh IUCN terkait tingkat keterancaman kepunahannya di alam, dan masuk dalam kategori Least Concern (resiko rendah). Keempat jenis tersebut antara lain Abisara geza, Cheritra freja, Tanaecia pelea dan Ideopsis vulgaris.

Tabel 1. Jenis Kupu-Kupu di SM Dangku


Kupu-kupu berperan sebagai indikator perubahan lingkungan dalam hal keanekaragaman vegetasi. Hal ini dikarenakan kupu-kupu merupakan salah satu herbivora spesialis yang memiliki tumbuhan inang spesifik yang berbeda-beda dalam setiap spesiesnya. Semakin beragam jenis kupu-kupu yang ditemukan di suatu wilayah, menandakan semakin beragamnya vegetasi, dan berlaku sebaliknya (Aprillia et al. 2020). Jenis tumbuhan yang diketahui dijadikan kupu-kupu sebagai tumbuhan inang antara lain Swietenia mahagoni, Scodocarpus borneensis, Eugenia polychephala, Palaquium gutta, Ficus benjamina, Leea simplicifolia, Ficus drupacea, Anona muricata, Pileanummu larifolia, Polyalthia longifolia, Citrus sp, Cinnamomum sp, Catharantun alba, Syzygium samarangense, Magnolia alba, Ficus benjamina, Cocos nucifera, Jasminium sambac, Triphasia trifolia, Cyrtostachys renda, Mangifera indica, Cordia sebeotana, Veitchia merillii (Ruslan 2015, Irni et al. 2016). Tanaman inang tersebut dijadikan oleh kupu-kupu betina untuk meletakkan telurnya.

Dalam fase dewasa, kupu-kupu membutuhkan nektar yang berasal dari bunga sebagai sumber pakannya. Tumbuhan yang diketahui menjadi sumber pakan bagi kupu-kupu antara lain Cyperus rotundus, Urtica dioica, Taraxacum officinale, Impatiens balsamina, Ageratum conyzoides, Pennisetum polystachyon, Nelsonia canescens, Ixora grandiflora, Hibiscus rosasinensis, Bougainvillea sp., Syzigium sp., Annona muricata, Melaleuca cajuputi, Taberna mauntana, Impatiens balsamina, Pileanummu larifolia, Cloema rutidosperma, Tamarindus tamarin, Bougainvillea sp, Hibiscus rosa-sinensis, Catharantus alba, Lantana camara, Ruellia sp, Ixora sp, Morinda citrifolia, Delonix regia, Plumeria sp, Mussaenda philipica (Ruslan 2015, Irni et al. 2016).

Kawasan SM Dangku yang di dalamnya terdapat berbagai jenis flora yang menjadi tumbuhan inang bagi beberapa jenis kupu-kupu. Aprillia et al. (2020) menyebutkan beberapa jenis tumbuhan inang yang ditemukan di kawasan SM Dangku yaitu Passiflora foetida, Citrus sinensis, Cassia sp., Asystasia intrusa dan Sida acuta, Ageratum conyzoides, Asystasia intrusa, Lantana camara dan Clibodium surinamensis. Selain jenis tersebut, di kawasan SM Dangku juga ditemukan Hibiscus rosasinensis dan Rhodomyrtus tomentosa yang berpotensi sebagai sumber pakan bagi kupu-kupu.



Potensi tumbuhan sumber pakan kupu-kupu: Rhodomyrtus tomentosa (a); Hibiscus rosasinensis (b)


Di dalam kawasan SM Dangku ditemukan kupu-kupu yang memiliki preferensi habitat tertentu seperti Ypthima horsfieldii dan Polyura hebe. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Azzahra (2016) diketahui bahwa kupu-kupu jenis Ypthima horsfieldii dan Polyura hebe merupakan jenis yang memiliki keterkaitan tertinggi serta dipengaruhi oleh habitat dengan potensi gangguan rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua jenis tersebut memiliki kerentanan lebih tinggi apabila terjadi perubahan lingkungan karena memiliki preferensi lingkungan dengan gangguan yang rendah serta persyaratan kondisi lingkungan yang lebih kompleks dibandingkan jenis lainnya. Di sisi lain, jenis Papilio demoleus dan Eurema hecabe menunjukkan keterkaitan yang erat dengan beberapa variabel lingkungan yang mencirikan habitat terganggu. Kehadiran dari jenis-jenis tersebut dapat menjadi indikator habitat yang sehat.

Peran kupu-kupu dalam rantai makanan sebagai konsumen tingkat pertama yang menyediakan nutrisi bagi konsumen yang lebih tinggi cukup besar sehingga keberadaannya di alam penting untuk dilestarikan. Dengan diketahuinya potensi keberadaan kupu-kupu di kawasan SM Dangku, diharapkan akan diperoleh gambaran mengenai kondisi habitat SM Dangku yang akan membantu di dalam perencanaan pemulihan ekosistem kedepan.

DAFTAR PUSTAKA


Aprillia I., Yustian I., Setiawan A., Setiawan D. 2018. Diversity of Butterflies (Lepidoptera : Rhopalocera) in the Gunung Raya Wildlife Reserve, Sub District Warkuk Ranau, South Sumatra. Biovalentia: Biological Research Journal, Volume 4 No. 2, November 2018.

Aprillia I., Setiawan D., Iqbal M., Pragustiandi G., Yustian I. 2020. Kupu-Kupu Sembilang Dangku. Zoological Society of London.

Irni J., Masy’ud B., Haneda N.F. 2016. Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu berdasarkan Tipe Tutupan Lahan dan Waktu Aktifnya di Kawasan Penyangga Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser. Media Konservasi Vol. 21 No. 3 Desember 2016: 225 - 232.

Ruslan H. 2015. Keanekaragaman Kupu-Kupu. LPU - UNAS. Jakarta.

Widjaja E.A, Rahayuningsih Y, Rahajoe J.S, Ubaidillah R., Maryanto I., Walujo E.B, Semiadi G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. Jakarta: LIPI Press.






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment