- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
- UPAYA MITIGASI HUMAN-WILDLIFE CONFLICT DI KANTONG HABITAT GAJAH SAKA GUNUNG RAYA: PEMASANGAN GPS COLLAR DI KELOMPOK MEISIDA
- PERINGATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI: 1300 BIBIT POHON UNTUK KAWASAN KONSERVASI
- BKSDA Sumsel Hadiri Pembinaan dan Identifikasi Perumusan Isu Strategis Lingkungan Hidup dalam rangka Penyusunan Dokumen IKPLHD 2022
- DUKUNGAN DESA SIDOMULYO MELALUI KESEPAKATAN KONSERVASI UNTUK KELESTARIAN SM DANGKU
- Pemasangan GPS Collar Ketiga pada Kelompok Gajah Sumatera di Sumatera Selatan
- PENANGANAN TEMUAN BANGKAI PESUT DI TOBOALI BANGKA SELATAN
- PENJELAJAH ANGKASA SUAKA GUNUNG RAYA
Kembalinya Dua Individu Buaya Senyulong ke Habitat Alaminya

Palembang (12/12) – Sebanyak dua individu satwa dilindungi jenis Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) dilepasliarkan oleh Tim Seksi Konservasi Wilayah (SKW I) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) pada Kamis (9/12) ke Sungai Lalan wilayah Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin.
Satu individu Buaya Senyulong berukuran 3,6 meter, berasal dari serahan masyarakat Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus Kota Palembang. Sedangkan satu individu lainnya berukuran 2,8 meter, merupakan satwa milik negara yang sebelumnya dititipkan ke eks penangkaran PD Budiman di Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.
Upaya koordinasi dengan Kepala Desa Muara Medak dilakukan sebelum pelepasliaran, karena secara administratif, khususnya pada daerah sungai Lalan yang akan dijadikan lokasi pelepasliaran, masuk dalam wilayah Desa Muara Medak, namun relatif jauh dari pemukiman masyarakat. Selanjutnya, rencana pelepasliaran tersebut mendapat dukungan Kepala Desa setempat, sekaligus mengikuti proses pelepasliaran kedua individu satwa dilindungi tersebut.
Baca Lainnya :
- Menerbangkan Elang Bondol (Haliastur indus) di Bumi Laskar Pelangi0
- Bersama Polrestabes Palembang, BKSDA Sumsel Amankan 4 Opsetan dan 3 Individu Satwa Dilindungi0
- Penilaian METT SM Gunung Raya, SM Dangku, dan TWA Punti Kayu0
- Masyarakat Sungai Lilin Muba Serahkan Satwa Buaya Muara dan Owa Ungko0
- BKSDA Sumsel Terima Serahan Dua Individu Siamang dari Masyarakat Buay Rawan OKUS0
Sungai Lalan termasuk salah satu sungai besar yang ada di Sumatera Selatan dan sebagian besar alirannya berada di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Sungai Lalan diketahui merupakan habitat Buaya Senyulong.
“Apresiasi dan terima kasih atas dukungan para pihak yang telah mendukung upaya pelepasliaran kedua individu satwa dilindungi, Buaya Senyulong, sehingga dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya”, terang Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata.
Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) merupakan satu dari tujuh spesies buaya yang biasa ditemukan di Indonesia. Spesies ini langka penyebarannya di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Khusunya di Sumatera Selatan ditemukan di aliran Sungai Merang dan Sungai Lalan Kabupaten Musi Banyuasin. Ukuran dewasa Senyulong dapat mencapai panjang 3-4 meter. Ciri khas buaya Senyulong dibandingkan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit (rahangnya menyempit secara gradual), pipih dan panjang.
“Kami selalu menghimbau kepada masyarakat yang masih memelihara satwa dilindungi, untuk mengembalikan/ menyerahkan satwa tersebut kepada kami. Selain melanggar hukum, bila tidak memahami satwa dengan baik, memeliharanya juga dapat beresiko terhadap keselamatan dan kesehatan pemiliknya’, pungkasnya.