Padang Sugihan

Secara administratif, kawasan SM Padang Sugihan terletak di 2 (dua) Kabupaten, yaitu Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI), yang secara geografis terletak pada 105°04'01" - 105°11'16" Bujur Timur dan 3°04'34" - 2°45'18" Lintang Selatan.

Aksesibilitas untuk mencapai SM Padang Sugihan dari Kota Palembang dapat dilalui dengan 2 cara yaitu lewat sungai dan jalan darat.
Melewati sungai: dengan kendaraan speed boat menuju Resor Konservasi Wilayah PLG Jalur 21 selama 1,5 jam.
Jalan darat: dengan kendaran roda empat atau roda dua menuju Resor Konservasi  Wilayah di Desa Sebokor, Air Kumbang, Banyuasin selama 2 jam atau menuju Resor Konservasi Wilayah di Desa  Riding, Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir selama 3 jam.

Secara umum, vegetasi di kawasan ini dapat dikelompokkan menjadi 5 tipe utama, yaitu :

Vegetasi hutan rawa sekunder, Vegetasi hutan rawa sekunder membentang mulai 50 - 500 meter sepanjang tepi sungai Air Padang dan saluran-saluran primer.  Jenis-jenis  yang dominan pada tipe vegetasi ini adalah : Alstonia sp, Eugenia sp, Ficus sp, Macaranga sp, Dillenia sp, Oncosperma sp, Mangifera sp, Gluta sp,  Corypha sp, Sonneratia sp, Nypa fructicans, dan Scleria purpurascens.

Vegetasi rawa yang ditutupi rumput rawa, Daerah dengan vegetasi ini membentang mulai 0,5 - 2 Km dari tepi sungai Air Padang di bagian selatan, sepanjang Sungai Air Sugihan dan bagian barat laut kawasan SM Padang Sugihan. Tipe vegetasi ini tumbuh di areal yang mempunyai lapisan lumpur  dengan ketebalan sekitar ± 30 cm. Jenis yang mendominasi adalah gelam (Melaleuca leucadendron), dan dibawah tegakan gelam tumbuh berbagai rumput rawa seperti belidang yang merupakan makanan gajah.

Vegetasi hutan rawa campuran, Daerah dengan vegetasi ini membentang mulai 2 - 7 km dari tepi sungai Air Padang di bagian barat daya dari wilayah kawasan. Tipe vegetasi ini menempati bagian kawasan yang bertopografi cukup tinggi dan tidak pernah tergenang oleh luapan air pasang atau termasuk lahan pasang surut tipe C dan D.

Jenis-jenis yang dominan adalah Mangifera sp, Uranda sp,  Polyalthia sp, Litsea sp, Eugenia sp, Dillenia sp, Koompassia sp, Memecylon sp, Melanorrhoea spp, Xylopia sp, dan Shorea sp.  

Jenis lain yang tumbuh adalah Xanthophyllum dan Diospyros sp. Vegetasi ini juga diperkaya dengan tumbuhan perdu antara lain pales (Licuala) dan rasau (Pandanus sp)  serta berbagai jenis pakis-pakisan yaitu: pakis udang (Sterna china palustris), pakis gajah (Aceratium sp) dan pakis rancang (Pteridium aquilinum). Pada kawasan dengan tipe vegetasi ini ditemukan anggrek raksasa Grammatophyllum speciosum yang termasuk jenis anggrek langka.

Vegetasi tegakan gelam, Vegetasi gelam (Melaleuca leucadendron) mendominasi bagian timur dan tenggara wilayah kawasan dan membentang mulai 1 - 7 km setelah tipe vegetasi hutan rawa campuran. Di bawahnya ditutupi dengan padang rumput rawa gambut. Kerapatan tegakan pohon gelam yang berdiameter 20 - 30 cm yang tumbuh di sepanjang tepi saluran primer sampai sejauh 1 km adalah ± 30 pohon/ha. Sementara vegetasi gelam dengan kerapatan yang lebih tinggi  tetapi dengan diameter pohon yang lebih kecil ditemui di wilayah yang agak jauh dari saluran dan di wilayah sebelah timur kawasan sepanjang Sungai Air Sugihan yang bersebelahan dengan vegetasi rumput.

Vegetasi padang rumput terbuka, Vegetasi padang rumput terbuka terletak di bagian timur kawasan membentang selebar 0,5 m sampai 2 km sepanjang Sungai Air Sugihan. Jenis rumput yang dominan adalah kumpai minyak (Paspalum conjugatum), kumpai tembaga (Eleusine sp), belidang (Cyperus sp), dan rumput teki (Fimbristylis sp).

Potensi  Keanekaragaman Hayati. Beberapa jenis fauna yang teridentifikasi di SM Padang Sugihan, antara lain gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung kelabu (Trachypithecus cristatus), rusa sambar (Rusa unicolor), beruang madu (Helarctos malayanus), berang-berang (Lutra sumatrana), napu (Tragulus napu), dan babi hutan (Sus scrofa). Selain itu, juga teridentifikasi beberapa jenis  burung, antara lain elang brontok (Spizaetus cirrhatus), elang tikus (Elanus caeruleus), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), kerak kerbau (Acridotheres tristis), dan betet ekor panjang (Psittacula longicauda).

Potensi Wisata Alam. Kawasan SM Padang Sugihan mempunyai potensi wisata alam yang cukup tinggi baik  dari segi fisik, biologi maupun budaya penduduk di sekitar kawasan. Potensi berupa sungai yang membatasi kawasan dan dihubungkan dengan kanal-kanal serta pemandangan sepanjang tepi sungai sangat cocok untuk dikembangkan sebagai wisata air, keanekaragaman hayati dan ekosistem yang tinggi potensial untuk wisata pendidikan. Adanya pemukiman transmigrasi dengan pola pertanian pasut (pasang surut) beserta kekhasannya dalam mengelola lahan dan air juga dapat dikembangkan menjadi agrowisata dengan sistem musiman seperti musim buah rambai yang banyak dijumpai sepanjang menuju kawasan SM Padang Sugihan. Pemukiman transmigrasi khususnya di jalur 21 yang langsung berbatasan dengan kawasan SM Padang Sugihan merupakan masyarakat yang berasal dari suku Jawa dengan budayanya yang beraneka ragam.