DUKUNG IFNET SINK 2030 BKSDA SUMSEL PULIHKAN DANGKU DENGAN PERKUAT KOLABORASI

By Admin BKSDA Sumsel 07 Okt 2022, 19:59:10 WIB Kegiatan
DUKUNG IFNET SINK 2030 BKSDA SUMSEL PULIHKAN DANGKU DENGAN PERKUAT KOLABORASI

Musi Banyuasin (27/9) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) melaksanakan kegiatan penanaman Suaka Margasatwa (SM) Dangku bersama para pihak dalam rangka mendukung Indonesia’s Folu Net Sink 2030 dengan mengambil tema “Pulihkan Dangku, Perkuat Kolaborasi” pada Selasa (27/9). Kegiatan dilaksanakan di blok rehabilitasi SM Dangku yang merupakan areal kemitraan konservasi KTHK Sido Mulyo Desa Dawas Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin. Kawasan SM Dangku menjadi salah satu lokasi target Indonesia FOLU’s Net Sink 2030 dengan luasan 12.452 hektar yang dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Cadangan Karbon (PCK) dan 10.594,85 hektar melalui pencegahan deforestasi mineral.

Kegiatan penanaman dilaksanakan bersama dengan masyarakat mitra konservasi dan para pihak sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi dalam rangka pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Para pihak yang turut serta dalam aksi penanaman di kawasan SM Dangku antara lain dari unsur Pemerintah Provinsi, yaitu Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan dan KPH Meranti; Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, meliputi Bupati, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa; UPT Kementerian LHK di Provinsi Sumatera Selatan; Unsur Muspika, terdiri dari Camat Keluang, Camat Batanghari Leko, Camat Tungkal Jaya, Polsek Keluang dan Koramil Sungai Lilin; Kepala Desa sekitar kawasan SM Dangku yaitu Desa Dawas, Desa Sidomulyo, Desa Berlian Makmur, Desa Saud, Desa Bukit Sejahtera, dan Desa Pangkalan Tungkal; KTHK Sidomulyo, KTHK Maju Bersama, dan Gapoktanhut Jrangkang Hijau Lestari; serta Sektor Swasta, terdiri dari PLN UIP Sumbagsel, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, APHI Komisariat Daerah Sumatera Selatan, PT Bangun Tenera Sriwijaya, PT Sentosa Bahagia Bersama, PT Musi Banyuasin Indah, PT Berkat Sawit Sejati, dan PT Perdana Sawit Mas.


Baca Lainnya :


Agenda penanaman bersama ini, mendukung target pemulihan ekosistem sejumlah 7500 batang bibit tanaman atau diproyeksikan seluas 118,19 Ha di wilayah Sungai Biduk Kawasan SM Dangku. Bibit tanaman yang ditanam antara lain dari jenis pulai (Alstonia scholaris), cempaka (Michelia champaca), durian (Durio zibethinus), petai (Parkia speciosa), dan jengkol (Archidendron pauciflorum).



Upaya pemulihan ekosistem menjadi kegiatan prioritas dalam pengelolaan SM Dangku. Berdasarkan Blok Pengelolaan SM Dangku yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor SK. 199/KSDAE/SET/KUM.0/7/2016 tanggal 20 Juli 2016, luas blok rehabilitasi kawasan SM Dangku seluas 21.999,31 hektar. Upaya pemulihan ekosistem di kawasan SM Dangku dilakukan melalui kemitraan konservasi, dan sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini terdapat 3 Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) di SM Dangku yang telah bekerja sama dengan Balai KSDA Sumatera Selatan masing-masing dengan luasan sebagai berikut: KTHK Maju Bersama, Desa Dawas, Kecamatan Keluang (54 hektar), KTHK Sidomulyo, Desa Dawas, Kecamatan Keluang (118,19 hektar) dan Gapoktanhut Jrangkang Hijau Lestari Desa Sido Mulyo Kecamatan Tungkal Jaya (145,61 hektar) sehingga peran KTHK dalam pemulihan ekosistem di SM Dangku secara keseluruhan seluas 317,8 hektar. Selain diberikan akses pemanfaatan areal untuk menyokong kebutuhan ekonomi, anggota KTHK mempunyai kewajiban untuk melakukan upaya pemulihan ekosistem dengan cara menanam tanaman kayu di areal kemitraan konservasi yang telah ditetapkan.

Kawasan SM Dangku mencakup 4 (empat) wilayah administrasi Kecamatan dan 10 desa yaitu Kecamatan Tungkal Jaya (Desa Pangkalan Tungkal, Berlian Jaya, Simpang Tungkal dan Sido Mulyo), Kecamatan Keluang (Desa Dawas), Kecamatan Batanghari Leko (Desa Pangkalan Bulian, Talang Buluh, Bukit Sejahtera dan Saud) dan Kecamatan Bayung Lencir (Desa Tampang Baru). Dari 10 desa sekitar kawasan SM Dangku, baru 2 desa yang berperan dalam upaya pemulihan ekosistem SM Dangku melalui kegiatan kemitraan konservasi. “Pemulihan ekosistem kawasan SM Dangku tidak dapat kami lakukan sendiri, Balai KSDA Sumsel mengharapkan kolaborasi para pihak di sekitar kawasan SM Dangku untuk mempercepat pulihnya kawasan dengan tetap mengedepankan peran masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi. Ini bentuk kontribusi nyata KTHK dalam upaya pemulihan ekosistem yang tentunya mendukung pencapaian target PCK dalam agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030”, pungkas Ujang Wisnu Barata, Kepala Balai KSDA Sumsel.

Dalam sambutan Penjabat Bupati Musi Banyuasin, H. Apriyadi secara tegas menyampaikan dukungan terkait konservasi di SM Dangku. “Ini adalah kebersamaan kita untuk menjaga hutan yang masih ada, jadi bukan hanya tanggungjawab pemerintah. Saya berpesan kepada kawan-kawan yang hidup berdampingan dengan kawasan ini, ayo kita sama-sama menjaga dan jangan main-main terkait lahan kawasan hutan. Siapa yang bermain-main akan saya tindak tegas. Untuk teman-teman korporasi perusahaan perkebunan disekitar SM Dangku agar juga mendukung upaya ini, karena perusahaan juga punya kewajiban berkontribusi dalam capaian FOLU khususnya diluar kawasan hutan.”










Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment