- Warga Prabumulih dan Lahat Serahkan Dua Individu Siamang ke BKSDA Sumsel
- SERAH TERIMA BARANG BUKTI TINDAK PIDANA JUAL BELI SATWA DILINDUNGI, APRI DIDAKWA 10 BULAN PENJARA
- Rekrutmen Tenaga Kontrak BKSDA Sumsel
- KUBUNG SUNDA SUAKA GUNUNG RAYA
- 1000 Bibit Ditanam dan 24 Burung Dilepasliar di TWA Punti Kayu dalam Rangkaian Tanam Pohon Serentak
- BKSDA Sumsel Lakukan Evaluasi Pengelolaan Lima Kawasan Konservasi Bersama Para Pihak Melalui Perangkat METT
- PENGGAGALAN PENGANGKUTAN 3306 INDIVIDU SATWA BURUNG TIDAK DILINDUNGI TANPA DOKUMEN
- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, BKSDA Sumsel melakukan Penyemprotan Biofectan di Area PLG
Lahat (9/6) – Mulai merebaknya kasus virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia pada tanggal 28 April 2022 setelah terakhir muncul pada tahun 1982, membuat Pemerintah melakukan upaya pencegahan penularan penyakit pada sektor satwa liar. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) kemudian menindaklanjuti dengan membuat Surat Edaran terkait Panduan Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Satwa Liar di UPT Direktorat Jenderal KSDAE Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) melalui Surat Edaran Nomor: SE.3/KSDAE/KKHSG/KSA.2/5/2022.
Di dalam Surat Edaran Dirjen tersebut disebutkan bahwa tindakan pencegahan penularan penyakit PMK dilakukan baik di dalam kawasan konservasi (in situ) maupun di luar kawasan konservasi (eksitu). Dan salah satu lokasi target adalah Pusat Latihan Gajah (PLG) yang berada di dalam kawasan (in situ).
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di daerah yang berada di bawah Direktorat Jenderal KSDAE mulai menerapkan Surat Edaran dimaksud di dalam upaya pencegahan PMK. Keberadaan PLG yang dikelola oleh BKSDA Sumsel juga menjadi target pencegahan penyebaran PMK. Hal ini dikarenakan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu satwa liar yang berpotensi tertular PMK selain jenis banteng, babi hutan, rusa, kambing liar, kerbau liar, landak, dan beruang.
Baca Lainnya :
- 2.287 Telur Penyu Sisik Berhasil Diamankan dari Upaya Penyelundupan0
- Mengenal Prasasti Talang Tuwo : Bukti Sejarah Konservasi di Bumi Sriwijaya0
- Semangat Berkarya, BKSDA Sumsel Membangun Efektivitas dalam Bermitra0
- Dukung Pengamanan Koridor Satwa Jambul Nanti Patah, BKSDA Sumsel Kerahkan Enam Tim Patroli0
- Giat Patroli Rutin untuk Tingkatkan Perlindungan Kawasan Suaka Margasatwa Dangku 0
Sebagai upaya pencegahan PMK) pada Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Resor Konservasi Wilayah X Hutan Suaka Alam Pusat Latihan Gajah Kelompok Hutan Isau-Isau (RKW X HSA PLG KHII) melakukan penyemprotan Biofectan pada beberapa tempat di area PLG pada Kamis, 9 Juni 2022. Beberapa area yang dilakukan penyemprotan yakni kantor resor, pos jaga, rumah konservasi, gazebo, area edukasi, area mandi dan minum gajah serta di area sekitar PLG.
Selain penyemprotan Biofectan di area PLG, RKW X HSA PLG KHII juga melakukan pemeriksaan kesehatan pada seluruh gajah binaan di PLG Bukit Serelo. Sebagai upaya pencegahan terhadap PMK, RKW X PLG HSA KHII akan terus melakukan penyemprotan Biofectan secara rutin dan berkala.