- Warga Prabumulih dan Lahat Serahkan Dua Individu Siamang ke BKSDA Sumsel
- SERAH TERIMA BARANG BUKTI TINDAK PIDANA JUAL BELI SATWA DILINDUNGI, APRI DIDAKWA 10 BULAN PENJARA
- Rekrutmen Tenaga Kontrak BKSDA Sumsel
- KUBUNG SUNDA SUAKA GUNUNG RAYA
- 1000 Bibit Ditanam dan 24 Burung Dilepasliar di TWA Punti Kayu dalam Rangkaian Tanam Pohon Serentak
- BKSDA Sumsel Lakukan Evaluasi Pengelolaan Lima Kawasan Konservasi Bersama Para Pihak Melalui Perangkat METT
- PENGGAGALAN PENGANGKUTAN 3306 INDIVIDU SATWA BURUNG TIDAK DILINDUNGI TANPA DOKUMEN
- MENGENAL CAPUNG TWA GUNUNG PERMISAN
- Road To HKAN 2023: BKSDA Sumsel Lepasliarkan Empat Individu Satwa Liar dan Tanam Pohon di SM Padang Sugihan
- KRONOLOGI BERUANG MATI OLEH MASYARAKAT DI PAGAR ALAM UTARA, BKSDA SUMSEL BERI IMBAUAN TEGAS
BKSDA Sumsel dan BTN Bukit 12 Berbagi Pengalaman dalam Pengelolaan Kawasan dan Keanekaragaman Hayati
Lahat (7/10) – Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) mendapatkan kunjungan dari Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (BTNBD) dalam rangka Benchmarking Pengelolaan Kawasan dan Keanekaragaman Hayati selama 4 hari mulai tanggal 4 s.d 7 Oktober 2022. Kegiatan Benchmarking diikuti oleh 22 orang staf dari Balai TNBD.
Dalam kunjungan ini, petugas saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam melaksanakan perlindungan kawasan secara partisipatif dengan pendekatan budaya lokal, Pengelolaan Pusat Latihan Gajah (PLG) HSA Isau-Isau sebagai sarana edukasi konservasi pad aspek manajemen
pakan, perawatan gajah sumatera, dan perlindungan habitat, kegiatan rescue flora, pengelolaan Greenhouse Selangit dengan koleksi ribuan jenis anggrek alam siap rilis ke habitat asalnya, serta Optimalisasi Kerjasama Penguatan Fungsi dengan mitra.
Baca Lainnya :
- Timbulkan Keresahan Warga, BKSDA Sumsel Evakuasi Buaya Muara (Crocodylus porosus)0
- DUKUNG IFNET SINK 2030 BKSDA SUMSEL PULIHKAN DANGKU DENGAN PERKUAT KOLABORASI0
- Penyadaran Masyarakat Akan Satwa Liar, BKSDA Sumsel Pasang Papan Himbauan0
- GIAT AKTIVITAS RESOR KONSERVASI WILAYAH BANGKA DALAM PENGELOLAAN TN GUNUNG MARAS0
- PENTINGNYA SOCIAL CAPITAL DALAM RANGKA PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI0
Kegiatan diawali dengan dialog di Kantor SKW II Lahat terkait konsep dan implementasi, yang meliputi:
a. Perlindungan kawasan secara partisipatif dan pendekatan budaya lokal;
b. Social buffer dan mengelola masyarakat sebagai strategi pengelolaan kawasan;
c. Patroli efektif;
d. Identifikasi potensi keanekaragaman hayati;
e. Kerjasama penguatan fungsi;
f. Manajemen kinerja dan pengelolaan data;
g. Edukasi sebagai investasi generasi konservasi;
h. Pemulihan kawasan berbasis penguatan ekonomi;
i. Pemberdayaan masyarakat.
Dialog selanjutnya dilakukan di Kantor RKW IX Pusat Latihan Gajah (PLG) Isau-isau, terkait konsep dan implementasi:
a. Pengelolaan PLG sebagai sarana edukasi, konservasi, perawatan Gajah Sumatra, manajemen pakan dan perlindungan habitat
b. Kerjasama penguatan fungsi Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field
c. PLG menuju destinasi ekowisata
Kemudian tim menuju Kantor RKW 8 Isau-isau dan berbagi pengetahuan terkait konsep dan implementasi:
a. Kerjasama penguatan fungsi terkait macan dahan (Neofelis nebulosa) bersama PT. Pertamina EP Limau Field;
b. Kerjasama penguatan fungsi Rafflesi arnoldii dan rangkong badak (Buceros rhinoceros) bersama PT. Pertamina Adera Field;
c. Kerjasama penguatan fungsi siamang (Symphalangus syndactylus) bersmaa PT. Pertamina Pendopo Field;
d. Identifikasi fauna dengan kamera trap, survey kehati dan manajemen ekspedisi;
e. Kemitraan konservasi melalui paparan oleh Ketua Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) Sumur Jaya Mandiri, KTHK Durian Jaya dan KTHK Taptiking Maju Bersama;
f. Implementasi RKT KTHK yang sudah terdaftar dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) melalui upaya perlindungan dan pengamanan kawasan secara partisipatif;
g. Pemulihan kawasan berbasis penguatan ekonomi;
h. Pemberdayaan masyarakat (Kopi Padang Kandis, Kopi Berasang, dan Budidaya Ikan Air Tawar);
i. Penggunaan QR code untuk penandaan potensi flora dan konflik tenurial yang sudah tertangani.
BKSDA Sumsel juga berbagi pengalaman terkait rescue flora di Kota Pagar Alam dan sekitarnya. Staf Balai TNBD bersama staf SKW II Lahat berkunjung langsung untuk melihat pengelolaan Greenhouse Selangit dan penanganan anggrek pasca rescue. Kegiatan rescue flora merupakan kerjasama penguatan fungsi BKSDA Sumsel dengan PT Pertamina EP Asset 2 (Pendopo Field).
Kegiatan ini dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan wawasan dan ide bagi organisasi dalam mengembangkan pengelolaan kawasan dan anggrek alam, yang dapat berdampak pada kelestarian keanekaragaman hayati.