Belajar ke Way Kambas Demi Tingkatkan Kapasitas

By Admin BKSDA Sumsel 02 Jul 2022, 14:39:08 WIB Kegiatan
Belajar ke Way Kambas Demi Tingkatkan Kapasitas

Lampung (29/6) – Beberapa wilayah Sumatera Selatan diketahui menjadi habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Dikarenakan habitatnya yang semakin menyempit dan terfragmentasi, keberadaan mamalia raksasa ini mengalami keterancaman. Beberapa kasus konflik antara manusia dan gajah kerap terjadi di wilayah-wilayah yang teridentifikasi sebagai habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Dan dalam penanggulangan konflik antara manusia dan gajah ini, upaya yang dilakukan oleh BKSDA Sumsel dirasa masih belum maksimal dan belum memberikan hasil yang memuaskan bagi sejumlah pihak yang merasa dirugikan oleh keberadaan makhluk cerdas ini di wilayah mereka.

Dalam upaya peningkatan kapasitas mahout dalam penanggulangan konflik antara manusia dan gajah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) mengirimkan 8 orang mahout yang bertugas di Resor Konservasi Wilayah (RKW) X Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo Lahat dan RKW XV PLG Padang Sugihan untuk belajar ke Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan didampingi oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III, Azis Abdul Latif pada tanggal 20 sampai dengan 29 Juni 2022.


Baca Lainnya :

Pemilihan lokasi pembelajaran penanggulangan konflik antara manusia dan gajah di TNWK dikarenakan TNWK memiliki tim Elephant Response Unit (ERU) yang dirasa berhasil menghalau gajah liar dan menekan konflik antara manusia dan gajah di wilayah Provinsi Lampung dan sekitarnya. Tim ERU yang dibentuk pertama kali pada tahun 2011 adalah tim ERU Tegalyoso. Tim ini terdiri dari beberapa ekor gajah jinak yang sudah dilatih dan juga mahout. Sampai dengan tahun 2022, TNWK telah memiliki 4 tim ERU antara lain Tim ERU Tegalyoso, ERU Margahayu, ERU Bungur dan ERU Harjosari. Tim mahout yang dikirimkan BKSDA Sumsel belajar dengan 2 tim ERU TNWK, yaitu ERU Tegalyoso dan ERU Margahayu. 


Beberapa materi pembelajaran kegiatan peningkatan kapasitas mahout dalam upaya penanggulangan konflik antara lain; (1) Teknis Penanganan dan Perawatan Gajah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP); (2) Mengidentifikasi Kelompok Gajah Liar, Penggiringan dan Blokade; (3) Perencanaan, Sistem Monitoring dan Strategi Mitigasi Konflik; (4) Tehnik Pengambilan data dan menginput data dengan metode Spatial Monitoring and Spatial Tool (SMART) Patrol; (5) Pendampingan dan Edukasi Ke Masyarakat; (6) Evaluasi dan Pelaporan. Selain itu juga dilaksanakan praktik secara langsung mengenai Pelatihan dan Perawatan Gajah, Standar Penanganan dan Pelatihan untuk tindakan Medis, Penggiringan dan Blokade Gajah Liar, Pengambilan Data dan Identifikasi TKP dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan Avenza Map, serta Anjangsana dan Edukasi ke Masyarakat Sekitar Kawasan.

Dalam pelaksanaan praktik pengambilan data melalui GPS, tim ERU TNWK memberikan pemahaman kepada para mahout BKSDA Sumsel dengan sabar. Hal ini dilakukan agar para mahout dapat menerima informasi pembelajaran dari tim ERU dan mempraktikkan secara langsung bagaimana mengoperasikan penggunaan GPS di dalam proses pengambilan data lapangan. Para mahout cukup antusias menerima pembelajaran dari tim ERU Margahayu dan tim ERU Tegalyoso. 

Selain penggunaan GPS, mahout BKSDA Sumsel juga diberikan materi dan praktik secara langsung mengenai penggunaan aplikasi Avenza Map dalam pengambilan data titik koordinat lapangan melalui Smartphone berbasis android. Era penggunaan Smartphone android saat ini menjadikan aplikasi Avenza maps relatif lebih mudah untuk diaplikasikan di lapangan. Terlebih pada saat petugas sedang melaksanakan patroli pengamanan kawasan, pemetaan kawasan ataupun survei lokasi di daerah yang susah sinyal. Aplikasi Avenza maps merupakan salah satu aplikasi berbasis peta yang dapat diakses dengan menggunakan Smartphone android, praktis dan banyak kelebihannya. Avenza maps offline mapping ini memiliki fitur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penggunaan GPS pada mobile Smartphone seperti pembacaan posisi koordinat, fitur navigasi menuju lokasi koordinat, fitur perekaman jejak, menggambar dan menghitung jarak, perhitungan luas area polygon, menambahkan informasi foto dengan label geotagging. Avenza maps offline mapping memiliki kelebihan utama yaitu dukungan file format geospatial PDF dengan layout yang dibuat menggunakan software pengolah data pemetaan dapat digunakan sebagai base map atau peta kerja pada aplikasi tersebut. Aplikasi Avenza maps offline mapping juga dapat berfungsi tanpa adanya sinyal jaringan internet ataupun koneksi jaringan (Suprianto et al. 2020).


Selama di Camp ERU Margahayu dan ERU Tegalyoso, mahout BKSDA Sumsel mendapatkan pelatihan dasar penggunaan laptop. Tim dilatih untuk dapat mengoperasikan laptop sehingga memudahkan dalam menyusun laporan dengan format Word atau melakukan proses input data dalam format Excel


Selain itu, tim ERU di Camp Margahayu dan Tegalyoso juga memberikan materi pembelajaran terkait SMART Patrol. Mahout BKSDA Sumsel juga diberikan pembelajaran mengenai pelatihan dan perawatan gajah. Perawatan gajah di Camp ERU Margahayu dan ERU Tegalyoso kurang lebih sama dengan perawatan gajah yang ada di PLG. Perawatan gajah di ERU kurang lebih sama dengan perawatan gajah PLG, yaitu dimandikan, digembalakan dan dipotong kuku. Kegiatan pengelolaan gajah antara ERU dan PLG berbeda tujuan. Di PLG, gajah jinak dilatih untuk menghibur pengunjung, sementara gajah di Camp ERU dilatih untuk menangani konflik dengan gajah liar. Selain itu, gajah-gajah di ERU rutin melakukan patroli di sekitar kawasan TNWK.


Mahout BKSDA Sumsel juga turut serta dengan tim ERU Margahayu dan tim ERU Tegalyoso dalam melaksanakan patroli rutin di kawasan TNWK dan penggiringan ataupun blokade gajah liar agar tidak terjadi konflik dengan masyarakat sekitar kawasan TNWK. Melalui kegiatan ini, mahout BKSDA Sumsel mendapatkan pengalaman berharga yang dapat diterapkan di dalam pengelolaan gajah di PLG Jalur 21 dan PLG Bukit Serelo. Selain itu, para mahout juga memahami teknik patroli efektif menggunakan gajah jinak.

Patroli tim ERU Margahayu dan ERU Tegalyoso dilaksanakan dengan menerapkan metode SMART Patrol. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan taman nasional, telah dikembangkan pedoman pengelolaan taman nasional berbasis resort sebagai tindak lanjut dari SK Dirjen PHKA Nomor SK.181/IV-Set/2010 tanggal 18 November 2010 yang mencantumkan Resort Based Management (RBM) sebagai strategi penguatan pengelolaan di kawasan. Untuk memperkuat RBM yang telah terbangun di setiap taman nasional, dikembangkan SMART yang berperan sebagai tools pengelolaan data resort dalam mendukung sistem informasi berjenjang pada struktur UPT (Unit Pelaksana Teknis). Mahout BKSDA Sumsel diberikan informasi terkait SMART Patrol yang dilaksanakan oleh tim ERU Margahayu dan ERU Tegalyoso. Harapannya, tim mahout BKSDA Sumsel mendapat pemahaman terkait SMART Patrol.


Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, sebagian besar Mahout telah memahami tentang cara penggunaan GPS, Avenza Map, dan Cara Perawatan serta pengendalian Gajah Jinak. Namun, untuk materi Penggunaan Laptop dan SMART Patrol, hanya sebagian yang mulai memahaminya sehingga kedepan perlu dilakukan peningkatan kapasitas mahout melalui pelatihan dan praktik yang berkelanjutan. Dengan meningkatnya kapasitas para mahout, diharapkan kedepan BKSDA Sumsel dapat melaksanakan penanggulangan konflik antara manusia dan gajah dengan lebih baik. Upaya mitigasi konflik yang terus diupayakan oleh BKSDA Sumsel diharapkan dapat menurunkan intensitas konflik antara manusia dan gajah yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment